Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dokter spesialis anak subspesialis respirologi dari Universitas Indonesia (UI), Wahyuni Indawati, menyatakan penggunaan kipas angin dan kebiasaan mandi di malam hari tidak menyebabkan seseorang terkena penyakit radang paru atau yang biasa dikenal dengan pneumonia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kipas angin bukan penyebab langsung dari penyakit pneumonia, tapi, bisa jadi media untuk memperluas transmisi penularannya,” kata dia, Ahad, 17 November 2024, seperti dilansir Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wahyuni menjelaskan penularan dari kipas angin dapat terjadi apabila kipas angin diletakkan dalam ruangan yang tertutup dan disinggahi oleh orang yang membawa bakteri. Bakteri tersebut dapat menyebar dalam ruangan melalui droplet atau cipratan air liur yang keluar melalui bersin, batuk, atau saat berbicara. Bila bakteri itu terciprat ke kipas angin, bakteri akan menempel di permukaan benda dalam kurun waktu yang cukup lama.
Sementara dengan mandi malam, kebiasaan tersebut hanya akan mengubah suhu tubuh seseorang. Seseorang dengan daya tahan tubuh yang rendah atau sedang kurang sehat dan mandi dengan air yang dingin, maka daya tahan tubuh akan menurun dan meningkatkan potensi terkena penyakit.
Pneumonia merupakan penyakit menular yang menyebabkan kasus kematian tertinggi pada anak di seluruh dunia. Data UNICEF pada 2019 mencatat, hampir 2.200 anak usia di bawah lima tahun meninggal akibat pneumonia setiap hari di seluruh dunia. Sementara di Indonesia, Kementerian Kesehatan mencatat pneumonia sebagai penyebab 14,5 persen kematian bayi dan lima persen kematian balita.
Sejauh ini pemberian vaksin konjugat pneumokokus (PCV) secara luas telah terbukti secara signifikan mengurangi beban penyakit pneumonia. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga sudah menambahkan PCV15 dalam vaksinasi yang direkomendasikan untuk memperluas perlindungan anak terhadap bakteri pneumokokus.
Gejala dan Penyebab Pneumonia
Pneumonia atau yang dikenal dengan paru-paru basah dapat terjadi karena adanya infeksi mikroorganisme. Pneumonia merupakan peradangan akut pada parenkim paru (alveoli) yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen berupa bakteri, virus, jamur, dan parasit.
Penyakit ini ditandai dengan beberapa gejala. Di antaranya sesak napas, batuk, batuk berdahak, nyeri dada, demam tinggi, tidak nafsu makan, mual, muntah, hingga diare. Kantung udara paru dapat terisi cairan atau nanah, yang menyebabkan batuk berdahak atau bernanah, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.
Pneumonia disebabkan beberapa hal, seperti gizi dan kesehatan tubuh yang memburuk akibat perkembangan bakteri, virus, dan jamur yang menular ke orang lain. Kemudian penggunaan ventilator dalam jangka waktu lama dapat menjadi penyebab datangnya pneumonia.
ANTARA | EMC.ID | MAYO CLINIC
Pilihan Editor: 7 Penyakit Paling Banyak Sebabkan Kematian di Indonesia