Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyebut peran strategis posyandu untuk mengkampanyekan pentingnya pola makan dengan gizi seimbang kaya protein hewani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Posyandu berperan strategis dalam melaksanakan kampanye protein hewani untuk mencegah stunting yang saat ini sedang digencarkan oleh pemerintah," kata Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK, Jelsi Natalia Marampa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan keberadaan posyandu yang dekat dengan masyarakat dapat menjadi garda terdepan untuk mengingatkan ibu hamil atau memiliki balita untuk mengoptimalkan pola makan bergizi seimbang. Dengan demikian, posyandu dapat berperan besar dalam upaya mencegah stunting. Kemenko PMK mendorong penguatan edukasi dan pendampingan yang dilakukan oleh kader posyandu bagi ibu hamil dan memiliki balita.
"Melalui edukasi yang intensif diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi untuk mencegah stunting," jelasnya.
Pemenuhan gizi seimbang
Kemenko PMK juga mendorong semua pemangku kepentingan untuk berperan aktif dalam sosialisasi dan edukasi mengenai pentingnya protein hewani dalam pemenuhan gizi dan mendukung tumbuh kembang anak. Jelsi mengatakan masyarakat harus terus diingatkan protein hewani kaya nutrisi dan zat gizi yang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
"Orang tua perlu terus diingatkan untuk senantiasa memberikan anak-anak telur, ikan, hati ayam, hingga daging sebagai pilihan protein hewani," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah saat ini terus melakukan berbagai upaya strategis dalam rangka percepatan penurunan stunting. Prevalensi stunting di Indonesia saat ini berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) adalah 21,6 persen.
"Sementara pemerintah menargetkan prevalensi stunting diharapkan bisa turun menjadi 14 persen pada tahun 2024," kata Muhadjir.