Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Keseleo lidah atau tongue slip dalam istilah medis disebut dengan spoonerisme. Kondisi ini merupakan kesalahan seseorang dalam berbicara atau menyebutkan kata-kata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari publikasi berjudul Senyapan dan Kilir Lidah dalam Produksi Ujaran (Kajian Psikolinguistik), keseleo lidah atau yang juga disebut kilir lidah diartikan sebagai kekeliruan yang terjadi karena seseorang tidak memproduksi kata yang dikehendakinya dan malah mengucapkan kata yang bukan seharusnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika ada yang bilang bahwa keseleo lidah ini terjadi karena seseorang jarang berbicara atau kurang bersosialisasi, pernyataan tersebut kurang tepat. Sebab terjadinya keseleo lidah ini ternyata sering juga dialami oleh publik figur yang mana telah memiliki banyak pengalaman berbicara di depan umum.
Baca : Ageusia, Kondisi Kehilangan Kemampuan Pengecap
Salah satu pesohor yang sering secara tidak sadar melakukan spoonerisme ialah Isyana Sarasvati. Dalam beberapa kesempatan, Isyana seringkali salah menyebutkan kata-kata maupun tertukar menempatkan kata-kata dalam suatu kalimat.
Contohnya yang seharusnya “bener dong” disebutkan menjadi “beneng dor”, atau kata “terpesona” diucapkan Isyana menjadi “tersepona”. Kondisi keseleo lidah ini memiliki beberapa penyebab, di antaranya adalah sebagai berikut:
5 Penyebab
1. Tergesa-gesa
Ketika seseorang tergesa-gesa dalam berbicara, orang tersebut akan cenderung mengalami kesalahan dalam berbicara. Akibatnya, kata-kata yang telah dipikirkan dalam otak tidak dapat terucap dengan baik atau malah kata lainnya yang terucap.
2. Grogi
Kondisi ini adalah hal yang wajar terjadi pada siapa pun. Grogi, malu atau gugup dapat dimiliki setiap orang ketika berbicara di depan umum, berbicara kepada orang yang baru ditemui atau orang penting, maupun dalam situasi tertentu seperti wawancara kerja. Saat seseorang mengalami grogi, maka terkadang kata-kata yang ingin diucapkannya tidak sesuai dengan yang keluar dari mulutnya.
3. Kurang fokus
Orang yang sedang berbicara dapat terganggu fokusnya karena berbagai hal. Misalnya ketika sedang berbicara dengan teman di kelas, kemudian ada teman lain yang datang membawa makanan. Fokus orang tersebut jadi terganggu akan kehadiran makanan, sehingga bisa saja kata-kata yang diucapkannya tergantikan oleh makanan tersebut. Contohnya “Tadi pelajaran risoles susah sekali”.
4. Tidak sengaja
Spontanitas atau ketidaksengajaan juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya keseleo lidah. Orang yang tidak sengaja melakukan spoonerisme tidak menyadari kesalahan pengucapan ketika ia berbicara. Biasanya, ketika orang lain menyadari kekeliruan ini dan mengingatkan si pembicara, barulah pembicara ikut menyadarinya.
5. Membuat lelucon
Selain ketidaksengajaan, spoonerisme juga ternyata bisa dilakukan dalam keadaan sadar. Biasanya, orang yang secara sadar melakukan kekeliruan ini berbicara dalam konteks humor. Misalnya adalah penggunaan bahasa gaul yang terbolak-balik seperti kata “bisa” menjadi “sabi”, atau kata “bebas” menjadi “sabeb”.
Keseleo lidah tidaklah berbahaya, namun ketika salah mengucapkan kata sehingga artinya berubah, bisa jadi orang lain jadi tidak mengerti maksudnya. Maka sebisa mungkin biasakan untuk latihan berbicara dan tenangkan diri ketika ingin berbicara agar lidah tidak keseleo.
PUTRI SAFIRA PITALOKA
Baca : Pria India Ini Punya Lidah 10,8 Sentimeter, Disebut yang Terpanjang di Dunia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.