Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Penyebab Overthinking dalam Hubungan

Overthinking adalah hal yang biasa terjadi dalam hubungan ketika sudah memiliki pasangan. Namun, khawatir berlebihan juga tidak baik.

10 Maret 2023 | 16.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Overthinking dialami banyak orang dalam berbagai hal, salah satunya dalam hubungan cinta. Umumnya hal ini juga menjadi penyebab renggangnya hubungan dengan pasangan. Pasangan bisa lebih mudah cemburu dan selalu berpikir negatif sehingga jadi lebih mudah jenuh dan lelah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam hubungan, overthinking ini disebabkan apabila sebelumnya sudah terjadi hal buruk seperti perselingkuhan, ingkar janji, pengkhianatan, dan hal-hal menyakitkan lain sehingga membuat pasangan menjadi curiga dan berpikir negatif terus menerus. Lalu, apa sebenarnya pengertian overthinking serta bagaimana cara mengatasinya? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Jurnal Plakat bertajuk “Mengelola Overthinking Untuk Kebermanfaatan Hidup” oleh Lisda Sofia, overthinking menjadi salah satu bagian gangguan psikologis karena bisa membuat kecemasan pada penderitanya. Kecemasan berlebih juga bisa menyebabkan sakit fisik. Selain itu, overthinking disebut sebagai paralysis analysis, di mana orang terus menerus memikirkan suatu hal atau masalah tanpa menemukan solusi.

Cara mengatasi 
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi overthinking dalam hubungan.

1. Tidak gengsi dengan pasangan
Gengsi terkadang juga bisa membuat overthinking. Misalnya jika pasangan tidak membalas pesan maka jangan gengsi untuk menghubunginya terlebih dulu. Dengan hal ini, Anda tahu apakah semua baik-baik saja atau tidak.

2. Berpikir positif dengan pikiran yang logis
Pikiran yang tidak karuan bisa diatasi dengan memikirkan pertimbangan dan penjelasan yang paling masuk akal dibanding harus memikirkan skenario terburuk. Contoh, jika pasangan tidak mengabari selama berjam-jam, Anda mungkin berpikir ia selingkuh. Namun jika tahu kalau pasangan sibuk, maka Anda mungkin bisa mengubah pikiran dengan hal-hal yang lebih logis.

3. Evaluasi diri
Maksudnya adalah mencoba menenangkan diri dengan mengevaluasi dan merapikan pikiran sendiri. Anda bisa melakukan evaluasi ini dengan menjawab pertanyaan yang mendasar. Misalnya terkait pasangan, seperti hal apa yang membuat Anda menyukainya. Pertanyaan mendasar tersebut akan menjernihkan pikiran dan juga bisa melampiaskan pikiran-pikiran yang berlebihan.

4. Jalin komunikasi yang kuat
Apa yang dipikirkan bisa jadi karena kurang komunikasi. Dalam hubungan, komunikasi menjadi satu hal yang sangat penting. Komunikasikan apa saja yang dirasakan, misalnya jika kesal karena pasangan yang jarang memberikan kabar.

5. Atur napas untuk menstabilkan emosi
Cara lain untuk mengurangi pikiran yang berlebihan adalah dengan mengatur napas. Ini akan membuat tenang. Tarik napas dalam-dalam dan embuskan perlahan melalui mulut, ulang sampai merasa jauh lebih tenang.

6. Ambil waktu sendiri (me time)
Me time sangat penting dilakukan karena terkadang Anda hanya butuh waktu sendiri untuk memikirkan diri. Me time bisa membuat lebih rileks dan segar setelah menumpuk berbagai pikiran.

7. Cari hal-hal yang membuat senang
Carilah hal-hal menyenangkan yang bisa membuat terhibur dan tertawa. Mulai dengan melakukan hal-hal yang disukai atau hobi, seperti sekedar menonton film komedi, menggambar, makan makanan enak dan lainnya. 

8. Fokus pada diri sendiri dan masa sekarang
Apabila banyak sekali pikiran maka yang bisa dilakukan adalah fokus dengan keadaan sekarang karena umumnya overthinking sering muncul akibat rasa khawatir yang berlebihan, yang tidak sesuai kenyataan. Karena itu, Anda harus bisa fokus pada diri sendiri dan di masa sekarang.

AWALIA RAMADHANI 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus