Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selain operasi Caesar, metode ERACS kini juga salah satu metode persalinan yang dapat dilakukan para ibu. Kepopuleran metode persalinan ERACS juga banyak dibagikan di media sosial. Lalu apa perbedaan diantara keduanya?
Dilansir dari grahamedikahospital.co.id, ERACS merupakan singkatan dari Enhanced Recovery After Caesarean Surgery. Seperti namanya, metode ERACS memungkinkan ibu dapat pulih lebih cepat setelah persalinan.
Selain itu, ERACS juga memungkinkan agar ibu bisa bergerak lebih awal meski habis dioperasi. Rasa nyeri yang dialami sang ibu pun dapat diminimalisir sehingga membuatnya lebih nyaman. Harapannya, setelah melahirkan dengan metode ERACS, para ibu tidak perlu menjalani perawatan di rumah sakit lebih dari 24 jam.
Perbedaan ERACS dan Caesar
Menurut jurnal Therapeutics and Clinical Risk Management, terdapat perbedaan ERASC dan operasi caesar biasa, berikut beberapa diantaranya :
1. Rasa sakit
Baca : Kenali Manfaat Kunyit untuk Perempuan yang Baru Melahirkan
Metode ERACS dikenal minim rasa sakit dibanding operasi caesar biasa. Hal ini lantaran obat pereda nyeri yang diberikan melalui infus dan obat yang diminum. Obat anti nyeri juga diberikan pada tulang belakang saat tindakan operasi.
Selain itu, ada manajemen cairan dan tekanan darah, pencegahan hipotermia, manajemen nyeri dan mual setelah operasi.
2. Edukasi kepada pasien
Pada operasi caesar konvensional tahap edukasi tidak terlalu difokuskan. Namun, pada ERACS pasien sebisa mungkin diberikan edukasi secara mendalam. Bukan hanya mengenai tindakan sebelum, saat, dan sesudah operasi, namun juga mengenai rasa nyeri, ASI, inisiasi Menyusui Dini, dan jadwal kontrol.
3. Waktu Puasa
Selain itu pada operasi caesar biasa, pasien harus melakukan puasa semalaman penuh.
Sedangkan dengan metode ERACS durasi puasa bisa lebih singkat. Pasien diizinkan makan hingga 6 jam sebelum operasi dan diperbolehkan minum air 2 jam sebelum operasi.
4. Pemberian makan dan minum
Masa pemulihan ERACS lebih cepat jika dibandingkan dengan operasi caesar biasa. Pada operasi caesar biasa pasien baru diperbolehkan makan setelah buang angin atau buang air besar setelah operasi yang menjadi tanda bahwa fungsi usus sudah balik normal.
Sedangkan di metode ERACS, pasien bisa mulai makan 2 jam setelah operasi.
5. Mobilisasi
Setelah menjalani ERACS pasien bisa mulai bergerak 6 jam kemudian. Sementara pada operasi caesar biasa, ibu umumnya baru dapat bergerak setelah 24 jam.
6. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Pada metode ERACS, IMD dapat dilakukan dengan lebih cepat. Jika pada operasi caesar biasa IMD baru dilakukan setelah efek anestesi hilang, pada ERACS IMD dilakukan segera setelah kembali ke ruang perawatan.
ANNISA FIRDAUSI
Baca : 8 Tips Dokter agar Cepat Pulih setelah Operasi Caesar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini