Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Perbedaan Operasi Caesar Konvensional dan ERACS, Mana yang Lebih Sakit ?

Selain operasi Caesar, metode persalinan ERACS kian populer. Ini perbedaan keduanya

20 Januari 2023 | 10.30 WIB

Ilustrasi operasi caesar. Babycenter.com
Perbesar
Ilustrasi operasi caesar. Babycenter.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Selain operasi Caesar, metode ERACS kini juga salah satu metode persalinan yang dapat dilakukan para ibu. Kepopuleran metode persalinan ERACS juga banyak dibagikan di media sosial. Lalu apa perbedaan diantara keduanya?

Dilansir dari grahamedikahospital.co.id, ERACS merupakan singkatan dari Enhanced Recovery After Caesarean Surgery. Seperti namanya, metode ERACS memungkinkan ibu dapat pulih lebih cepat setelah persalinan.

Selain itu, ERACS juga memungkinkan agar ibu bisa bergerak lebih awal meski habis dioperasi. Rasa nyeri yang dialami sang ibu pun dapat diminimalisir sehingga membuatnya lebih nyaman. Harapannya, setelah melahirkan dengan metode ERACS, para ibu tidak perlu menjalani perawatan di rumah sakit lebih dari 24 jam.

Perbedaan ERACS dan Caesar

Menurut jurnal Therapeutics and Clinical Risk Management, terdapat perbedaan ERASC dan operasi caesar biasa, berikut beberapa diantaranya :

1. Rasa sakit 

Baca : Kenali Manfaat Kunyit untuk Perempuan yang Baru Melahirkan 

Metode ERACS dikenal minim rasa sakit dibanding operasi caesar biasa. Hal ini lantaran obat pereda nyeri yang diberikan melalui infus dan obat yang diminum. Obat anti nyeri juga diberikan pada tulang belakang saat tindakan operasi.

Selain itu, ada manajemen cairan dan tekanan darah, pencegahan hipotermia, manajemen nyeri dan mual setelah operasi.

2. Edukasi kepada pasien

Pada operasi caesar konvensional tahap edukasi tidak terlalu difokuskan. Namun, pada ERACS pasien sebisa mungkin diberikan edukasi secara mendalam. Bukan hanya mengenai tindakan sebelum, saat, dan sesudah operasi, namun juga mengenai rasa nyeri, ASI, inisiasi Menyusui Dini, dan jadwal kontrol.

3. Waktu Puasa

Selain itu pada operasi caesar biasa, pasien harus melakukan puasa semalaman penuh.

Sedangkan dengan metode ERACS durasi puasa bisa lebih singkat. Pasien diizinkan makan hingga 6 jam sebelum operasi dan diperbolehkan minum air 2 jam sebelum operasi.

4. Pemberian makan dan minum

Masa pemulihan ERACS lebih cepat jika dibandingkan dengan operasi caesar biasa. Pada operasi caesar biasa pasien baru diperbolehkan makan setelah buang angin atau buang air besar setelah operasi yang menjadi tanda bahwa fungsi usus sudah balik normal.

Sedangkan di metode ERACS, pasien bisa mulai makan 2 jam setelah operasi.

5. Mobilisasi

Setelah menjalani ERACS pasien bisa mulai bergerak 6 jam kemudian. Sementara pada operasi caesar biasa, ibu umumnya baru dapat bergerak setelah 24 jam.

6. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)

Pada metode ERACS, IMD dapat dilakukan dengan lebih cepat. Jika pada operasi caesar biasa IMD baru dilakukan setelah efek anestesi hilang, pada ERACS IMD dilakukan segera setelah kembali ke ruang perawatan.

ANNISA FIRDAUSI 

Baca : 8 Tips Dokter agar Cepat Pulih setelah Operasi Caesar 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus