Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian bagi pria dan wanita. Namun cara penyakit ini berkembang dan gejalanya dapat berbeda secara signifikan antara kedua jenis kelamin.
Dikutip dari Brigham and Women’s Hospital, berikut beberapa perbedaan utama penyakit jantung pada pria dan wanita:
1. Perbedaan Anatomi Jantung dan Pembuluh Darah
Pria dan wanita memiliki perbedaan dalam ukuran jantung dan pembuluh darah. Jantung wanita cenderung lebih kecil, begitu juga dengan pembuluh darahnya yang lebih sempit dibandingkan pria. Perbedaan ini dapat mempengaruhi bagaimana penyakit jantung berkembang dan bagaimana perawatannya dilakukan.
2. Perbedaan Penumpukan Kolesterol
Pada pria, penumpukan plak kolesterol yang menyebabkan serangan jantung umumnya terjadi di arteri besar yang memasok darah ke jantung. Sementara itu, wanita lebih sering mengalami penumpukan di pembuluh darah kecil (mikrovaskular), yang bisa membuat penyakit lebih sulit terdeteksi dengan metode diagnostik konvensional.
3. Perbedaan Gejala Serangan Jantung
Gejala serangan jantung pada pria biasanya berupa nyeri dada yang jelas. Sedangkan pada wanita, meskipun nyeri dada tetap menjadi gejala utama, mereka lebih mungkin mengalami gejala tambahan seperti mual, keringat berlebihan, muntah, serta nyeri di leher, rahang, perut, atau punggung.
4. Penyakit yang Menyerupai Serangan Jantung
Wanita lebih rentan terhadap kondisi yang menyerupai serangan jantung, seperti spasme koroner (pembuluh darah menyempit tiba-tiba), diseksi koroner (robekan pada dinding pembuluh darah), dan sindrom patah hati (perubahan kimia pada jantung yang menyerupai serangan jantung, tetapi tanpa penyumbatan arteri).
5. Faktor Risiko yang Berbeda
Faktor risiko penyakit jantung pada wanita dapat terkait dengan riwayat reproduksi. Kondisi seperti preeklamsia, diabetes gestasional, dan endometriosis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari. Studi menunjukkan bahwa wanita di bawah 40 tahun dengan endometriosis memiliki risiko tiga kali lebih tinggi mengalami serangan jantung dibandingkan yang tidak memiliki kondisi tersebut.
6. Perbedaan dalam Metode Diagnostik
Metode diagnosis penyakit jantung sering kali dikembangkan berdasarkan penelitian pada pria. Salah satu contohnya adalah tes troponin, yang mengukur kadar protein yang dilepaskan saat serangan jantung. Ambang batas kadar troponin yang menunjukkan serangan jantung bisa berbeda antara pria dan wanita, sehingga dapat menyebabkan kesalahan diagnosis pada wanita. Selain itu, kateterisasi jantung yang biasanya digunakan untuk mendeteksi penyumbatan arteri besar mungkin kurang efektif untuk wanita yang lebih sering mengalami penyumbatan di pembuluh kecil.
7. Perbedaan dalam Pengobatan
Perawatan penyakit jantung selama ini lebih terfokus pada plak kolesterol di arteri besar, yang lebih umum pada pria. Sementara itu, pemahaman tentang cara terbaik mengobati plak di mikrovaskular atau peradangan jantung pada wanita masih terus berkembang. Penyesuaian terapi, seperti pengaturan pacemaker dan teknik angioplasti yang berbeda, kini mulai diterapkan agar lebih sesuai dengan kebutuhan pasien wanita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Gejala Awal Penyakit Jantung yang Sering Terabaikan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini