Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seseorang yang mengalami atau melihat peristiwa traumatis bisa mengalami penyakit PTSD (Post-traumatic Stress Disorder) atau gangguan stres pascatrauma. Peristiwa traumatis itu bisa bermacam-macam, seperti perang, bencana alam, kecelakaan, kekerasan seksual, atau bahkan kematian orang yang dicintai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Encyclopedia of Psychology, orang dengan PTSD bisa menghidupkan peristiwa itu melalui ingatan yang mengganggu, kilas balik, dan mimpi buruk. Ini membuat mereka memiliki perasaan cemas begitu kuat yang bisa mengganggu kehidupan mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena itu, mereka berusaha menghindari apapun yang mengingatkan mereka pada peristiwa traumatis itu. Berikut adalah penyebab dan cara mengobati penyakit ini.
Penyebab penyakit PTSD
Dilansir dari Medline Plus, para peneliti tidak tahu mengapa ada yang mengalami PTSD dan ada yang tidak. Seperti kebanyakan masalah kesehatan mental, PTSD mungkin disebabkan oleh campuran kompleks dari:
- pengalaman traumatis yang membuat stres;
- risiko kesehatan mental yang diturunkan, seperti riwayat keluarga yang cemas dan depresi;
- fitur bawaan dari kepribadian atau temperamen;
- cara otak mengatur bahan kimia dan hormon yang dilepaskan tubuh sebagai respons terhadap stres.
Dikutip dari Mayo Clinic, berikut adalah beberapa faktor yang membuat seseorang lebih mungkin mengembangkan PTSD:
- mengalami trauma yang intens atau bertahan lama;
- mengalami trauma lain di awal kehidupan, seperti pelecehan saat masa kanak-kanak;
- memiliki pekerjaan yang berisiko terkena peristiwa traumatis, seperti personel militer;
- memiliki masalah kesehatan mental lainnya, seperti kecemasan atau depresi;
- memiliki masalah dengan penyalahgunaan zat, seperti minum alkohol berlebihan atau penggunaan narkoba;
- kurangnya sistem dukungan keluarga dan teman yang baik;
- memiliki kerabat darah dengan masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan atau depresi.
Cara mengobati PTSD
Perawatan utama untuk penyakit ini adalah terapi bicara dan/atau obat-obatan. Keberhasilan pengobatan untuk satu orang mungkin tidak berhasil bagi orang lainnya karena PTSD mempengaruhi orang secara berbeda.
Beberapa obat, seperti antidepresan bisa membantu mengatasi gejala PTSD. Antidepresan bisa membantu mengendalikan gejala, seperti kesedihan, kekhawatiran, kemarahan, dan perasaan mati rasa di dalam.
Sementara obat-obatan lain dapat membantu mengatasi masalah tidur dan mimpi buruk. Cobalah mengunjungi psikiater supaya bisa didiagnosis dan diberi pengobatan yang sesuai kondisi.
AMELIA RAHIMA SARI