Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Pilihan Cara Healing di Tahun 2023, Ada Nonton Konser Hingga Wellness Tourism

Ada beragam cara masyarakat menikmati liburan mereka. Simak prediksi gaya healing di 2023.

5 Januari 2023 | 14.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi liburan (freepik.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kata healing semakin diidentikkan dengan makna liburan oleh masyarakat Indonesia. Ada beragam cara liburan yang dilakukan orang saat ini. Saat pandemi, tren liburan secara virtual semakin banyak. Namun tahun ini diperkirakan masyarakat akan melaungkan lebih banyak waktu untuk merasakan langsung berbagai kegiatan untuk melepas stres. Saat perbatasan dibuka, sejumlah orang memilih untuk langsung menjejakkan kaki ke luar negeri, sisanya masih mengeksplorasi Bumi Pertiwi yang keindahannya semakin terkuak kala pandemi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti apa tren tahun 2023?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tahun lalu, konser-konser yang tadinya dilakukan secara virtual mulai digelar secara langsung. Audio menggelegar dan pemandangan sang idola langsung di depan mata bisa kembali dinikmati.

Pada tahun ini, diperkirakan konser masih akan menjadi favorit masyarakat. Apalagi sederet daftar tur artis yang mampir ke Indonesia terus diumumkan, baik itu musisi lokal maupun internasional.

Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa pada Desember lalu mengatakan animo konsumen untuk menonton konser sangat tinggi bila dilihat dari pemesanan di platformnya. "Kalau tahun depan (2023) kita lihat ada beberapa (acara) cukup besar, kita coba dan yakin akan lebih besar dari 2022 terutama untuk event-event dan konser-konser ini," kata Gaery.

Konser yang dinanti tidak hanya berupa konser dari artis-artis Eropa. Saat ini masyarakat pun semakin tidak sabar hadir dan menunggu kedatangan para artis K-pop. Menurut Gaery, bukan cuma acara musik yang melibatkan artis internasional, festival yang diramaikan oleh musisi Indonesia juga kembali naik daun di tengah situasi yang mulai kembali kondusif.

Soal tren wisata, Senior Corporate Communications Manager Pegipegi, Busyra Oryza, mengatakan pergerakan perjalanan masyarakat pasca-pandemi akan kembali meluas seiring kebijakan perjalanan yang semakin fleksibel. "Frugal travel, business travel atau workcation, glamping dan wisata hidden gems akan menjadi tren yang berkembang dan berpotensi meningkatkan industri pariwisata di tahun 2023," kata Busyra melalui surel.

1. Frugal Travel

Berdasarkan riset Pegipegi Travel Report 2022, kami melihat sebagian besar pengguna mengalokasikan biaya untuk melancong per satu kali perjalanan di kisaran Rp 1-3 juta dan Rp 3-5 juta.

Berdasarkan riset Pegipegi terhadap median harga hotel di sembilan wilayah populer Indonesia, median harga hotel di Indonesia berada di rentang Rp 250 - 500 ribu.

Temuan ini menunjukkan banyak layanan akomodasi yang menawarkan kisaran harga sewa tersebut dikarenakan minat masyarakat yang mencari akomodasi terjangkau. Hal ini mengingat harga akomodasi dan transportasi merupakan perhatian utama yang mereka cari ketika menyusun rencana perjalanan. "Kami juga melihat ada kecenderungan pelancong menyusun perencanaan dan melakukan perjalanan singkat, namun dengan frekuensi yang banyak," kata dia.

Biasanya pola traveling ini berupa short trip ke luar kota yang tak jauh dari tempat tinggalnya atau melakukan staycation menghabiskan waktu bersama keluarga, pasangan serta teman-teman.

2. Workcation/ Business Leisure

Situasi pasca-pandemi COVID-19 menciptakan pola kerja yang lebih fleksibel, dimana orang-orang tak lagi harus bekerja dari kantor. Hal ini juga berdampak pada munculnya tren workcation yang memungkinkan seseorang bekerja atau menjalani aktivitas bisnisnya sembari liburan.

Terlebih situasi ini juga telah didukung pemerintah yang mulai mengeluarkan kebijakan visa digital nomad yang memungkinkan para pekerja jarak jauh (remote worker) datang ke Indonesia untuk bekerja sambil liburan. 

3. Glamping & Hidden Gems

Selain itu, tren wellness tourism yang menawarkan konsep wisata dengan tujuan untuk menjaga dan memelihara kesehatan mental dan jasmani diperkirakan akan terus berlangsung hingga tahun 2023 nanti.

Masyarakat di perkotaan akan semakin tertarik bepergian menuju destinasi alam dan glamping di layanan akomodasi yang juga menawarkan pengalaman inap di tengah alam–untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari sekaligus menenangkan pikiran.

Selain itu, tren traveling ke sejumlah destinasi alam cantik yang belum diketahui banyak orang (hidden gems) juga akan tumbuh, terutama di kalangan Gen-Z yang tertarik mengeksplorasi hal-hal baru dan menjadikan destinasi alam sebagai destinasi favorit mereka.

Baca: Rencana Penataan M Bloc Space Jadi Tempat Rekreasi, Dari Taman Hingga Jalur Pedestrian

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus