Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar sitogenetika dr. Lydia Pratanu mengatakan setidaknya ada enam bagian tubuh yang rentan terpapar penyakit atau berfungsi kurang maksimal pada anak yang mengidap kelainan kromosom trisomi 21 atau down syndrome karena kelebihan jumlah kromosom yang dimiliki. Keenam bagian tubuh yang dimaksud oleh dokter dari Badan Layanan Umum Pemerintah RSAB Harapan Kita itu adalah mata, gigi, telinga, kulit, jantung, dan alat reproduksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Untuk mata, kecenderungan rabun jauh atau myopi itu sangat tinggi. Itu alasan mengapa anak-anak down syndrome sering ditemukan pakai kacamata. Sekitar 70 persen mengalami myopi, lalu ada juga peluang untuk juling atau strabismus 45 persen,” kata Lydia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gigi menjadi bagian tubuh yang juga rentan mengalami disfungsi pada anak down syndrome karena mengalami keterlambatan tumbuh dan kerusakan sehingga kontrol rutin ke dokter gigi menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk menjaga kesehatannya.
Bagian tubuh ketiga yang rentan terserang penyakit adalah telinga. Ada sekitar 66 persen kemungkinan anak kurang baik dalam hal pendengaran. Itu terjadi akibat ada struktur yang beda pada bagian kepala anak down syndrome sehingga seringkali terdapat cairan yang menyumbat bagian tengah telinga anak.
"Orang tua harus telaten untuk membersihkan cairan itu agar tidak menumpuk, harus rajin agar tidak terjadi infeksi telinga dan bisa berfungsi dengan baik,” kata Lydia.
Kulit juga menjadi bagian yang mudah terkena infeksi atau disfungsi karena anak dengan kelainan kromosom T21 itu memiliki kulit yang sensitif. Luka- luka ringan mungkin saja ditemukan di bagian-bagian lipatan tubuh seperti siku atau leher bagian belakang. Karena sensitifnya kulit anak, kemungkinan terjadinya infeksi seperti itu sebesar 75 persen.
Selain itu, kemungkinan penebalan kulit juga dapat terjadi, yang dikenal dengan istilah medis hiperkeratosis. Bagian tubuh lain yang mungkin mengalami gangguan adalah jantung. Berdasarkan peluang maka anak dengan down syndrome berpotensi mengalami kelainan pada bagian paling vital itu sebesar 40-50 persen.
Terakhir adalah bagian reproduksi. Meski sudah mengalami masa pubertas ternyata peluang kecil untuk mendapatkan keturunan.
“Tapi itu tidak menutup kemungkinan mereka punya keturunan, buktinya ada kok pasangan yang dua-duanya down syndrome dan memiliki keturunan,” kata Lydia.
Meski rentan terhadap kelainan fungsi tubuh lain dan terserang penyakit, Lydia berharap orang tua dapat tetap merawat anaknya dengan baik. Ia pun mengingatkan imunisasi dan stimulasi harus dilakukan agar di kemudian hari anak yang memerlukan perhatian khusus itu bisa hidup dengan baik selayaknya anak-anak dengan kromosom normal.