Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Rasa Lapar dan Kenyang Tubuh Dipengaruhi oleh Hormon Gherlin dan Leptin

Di dalam tubuh manusia terdapat sebuah hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang yaitu gherlin dan leptin.

4 September 2022 | 16.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Secara umum, rasa lapar merupakan respons alamai tubuh yang menandakan bahwa tubuh memerlukan asupan makanan. Ketika lapar, tubuh akan memberikan isyarat mulai dari perut terasa keroncongan, kurang fokus atau konsentrasi, hingga mudah marah.

Sementara itu, ketika merasa kenyang, tubuh memberikan respons berupa sendawa atau berhenti makan.

Di dalam tubuh manusia terdapat sebuah hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Beberapa hormon yang mengatur keduanya adalah hormon gherlin dan leptin. Melansir dinkominfo.demakkab.go.id, hormon gherlin adalah hormon lapar yang diproduksi lambung. Hormon gherlin akan dilepaskan di perut, usus kecil, otak dan pankreas.

Ketika tubuh lapar, hormon ini akan memberikan sinyal ke otak, tepatnya kepada hipotalamus. Dilansir repository.usu.ac.id, bagian ini berperan untuk memastikan dan mempertahankan sistem tubuh berjalan stabil, termasuk mengenai nafsu makan. Hormon gherlin akan memberikan informasi bahwa tubuh membutuhkan makanan.

Hormon gherlin memiliki kadar yang berubah-ubah sepanjang hari dalam tubuh. Ketika lapar, pelepasan hormon gherlin akan meningkat. Sementara ketika kenyang, produksi hormon gehrlin akan menurun.

Ketika tubuh sudah kenyang atau asupan makanan terpenuhi, sebuah hormon bernama leptin akan memberikan sinyal kepada hormon otak di hipotalamus bahwa tubuh sudah kenyang dan berhenti makan. Kata leptin berasal dari bahasa Yunani, ‘lepton; yang berarti tipis. Hormon leptin dihasilkan oleh sel lemak dan dilepaskan ke dalam aliran darah. Hormon leptin akan memberikan sinyal kepada otak sehingga tubuh akan berhenti makan.

Melansir dari berbagai sumber, produksi leptin dan gherlin memiliki kadar yang berubah-ubah sehingga memengaruhi rasa lapar dan kenyang dalam tubuh. Bagi penderita obesitas, leptin dapat dihasilkan secara berlebihan sehingga berpotensi mengalami resistensi. Kondisi ini membuat otak mengabaikan sinyal dari leptin sehingga tubuh akan terus merasa lapar walaupun telah mengonsumsi makanan berat. 

NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: 5 Penyebab Sering Mengalami Rasa Lapar Saat Tengah Malam 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus