Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Resep Bubur Asyura, Sejarah, dan Maknanya dalam Tradisi 10 Muharam

Mengenal tradisi bubur Asyura yang telah ada sejak zaman Nabi Nuh dan ketahui resep pembuatannya.

15 Januari 2025 | 11.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi bubur. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, JAKARTA - Bubur Asyura menjadi salah satu makanan tradisional yang biasa dihidangkan pada Hari Asyura 10 Muharam dalam Kalender Hijriah. Selain dipercaya sebagai hari yang mulia dan penuh berkah bagi umat Islam, peringatan Hari Asyura juga mengandung makna tradisi yang diwariskan di tengah masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain di Indonesia, menurut ejournal2.undip.ac.id, tradisi bubur Asyura atau dikenal juga sebagai bubur Sura, dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Pattani, Thailand Selatan. Lantas, bagaimana resep bubur Asyura yang nikmat? 

Sejarah Bubur Asyura

Melansir ejournal.sisfomtek.org, sejarah bubur Asyura dimulai dari zaman Nabi Nuh saat turun dari kapal setelah peristiwa banjir. Ketika tiba di daratan, Nabi Nuh bertanya kepada umatnya, “Apakah bekal pelayaran yang dibawa masih tersisa?”. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemudian, mereka menjawab, “Masih, wahai Nabi”. Setelah itu, Nabi Nuh memerintahkan mereka agar mengaduk makanan yang tersisa, sehingga menjadi bubur dan disedekahkan ke semua orang. 

Hal serupa terjadi pada zaman Nabi Muhammad setelah berakhirnya Perang Badar. Para prajurit sudah banyak yang merasa lapar. Kemudian, ada sahabat yang memasak makanan berupa bubur untuk disajikan. Namun, ternyata para prajurit yang datang semakin banyak, sehingga persediaan makanan tidak seimbang. 

Keadaan itu dimaklumi oleh para sahabat Rasulullah SAW. Lalu, mereka mengumpulkan berbagai jenis bahan makanan yang ada dan cocok digabungkan dengan bubur yang sedang dibuat. Dengan demikian, porsi bubur bertambah banyak, dan hal itulah yang mendasari sejarah bubur Asyura. 

Makna Bubur Asyura

Nilai-nilai keagamaan yang terdapat pada tradisi bubur Asyura berasal dari ajaran-ajaran Islam itu sendiri. Peringatan setiap tahun tersebut memberikan banyak pelajaran, seperti makna gotong royong, semangat berbagi, kepedulian, keteguhan dalam perjuangan, pentingnya sikap sabar, dan ketabahan. 

Di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Kalimantan, bubur Asyura dibuat oleh sebagian keluarga dan bahkan warga masyarakat. Ibu-ibu biasanya sibuk memasak, sedangkan kerabat dekat dan para tetangga juga ikut membantu. Ketika bubur matang, kaum pria berkumpul di rumah atau tempat khusus sambil membacakan doa selamat. 

Resep Bubur Asyura

Berikut resep bubur Asyura yang dirangkum dari kanal YouTube Twin Diary: 

Bahan:

-   3 liter beras.

-   2 ekor ayam, dipotong dan direbus.

-   6 biji kepala ayam, direbus.

-   1 kilogram telur ayam, direbus.

-   1/4 buah labu, dipotong dadu.

-   3 buah wortel, diiris tipis.

-   4 buah kentang, diiris tipis.

-   1/4 buah kol, dirajang.

-   1 biji jagung.

-   1 kilogram ubi kayu, dipotong dadu.

-   1 ikat kangkung, dirajang.

-   3 ikat sawi, dirajang.

-   1/4 kilogram ikat kacang panjang, dipotong sesuai selera.

-   1 ikat daun seledri, dirajang.

-   1/4 kilogram kacang merah.

-   1/4 kilogram kacang hijau.

-   1/4 kilogram bawang merah.

-   125 gram bawang putih.

-   2 buah kunyit.

-   1 buah lengkuas.

-   6 buah jahe.

-   2 buah kencur.

-   5 batang serai.

-   1 bungkus jintan putih.

-   1 bungkus biji ketumbar.

-   1 bungkus adas manis.

-   1 bungkus penyedap rasa.

-   2 sendok makan gula pasir.

-   1 bungkus bubuk kari.

-   2 bungkus ketumbar bubuk.

-   1/2 bungkus garam.

-   1/2 bungkus kaldu bubuk.

-   1 bungkus merica bubuk.

-   1 gelas air. 

Cara Membuat:

-   Haluskan bawang merah, bawang putih, kunyit, lenguas, jahe, kencur, jintan putih, adas manis, ketumbar, dan ketumbar bubuk.

-   Tambahkan air dan serai, lalu haluskan.

-   Tambahkan bubuk kari, lalu haluskan kembali.

-   Tumis bumbu hingga harum, lalu diangkat.

-   Cuci bersih beras.

-   Panaskan air di wajan besar.

-   Masukkan beras ke dalam wajan, lalu aduk hingga mendidih.

-   Masukkan sayur-sayuran ke dalam bubur Asyura.

-   Tuang bumbu yang sudah dimasak dan penyedap rasa.

-   Aduk hingga tercampur.

-   Tambahkan rebusan daging ayam dan gula.

-   Tuang air sekitar 200 mL.

-   Masukkan kaldu bubuk dan merica bubuk,

-   Sajikan bubur Asyura bersama potongan telur ayam.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus