Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Risiko Tato bagi Kesehatan, dari Iritasi Kulit hingga Kanker

Tato ternyata berdampak buruk bagi kesehatan. Berikut empat risiko penggunaan tato.

13 Januari 2022 | 19.10 WIB

Seniman tato Brasil, Michel Praddo yang dikenal sebagai Diabao atau Setan Manusia dan istrinya Carol Praddo yang dikenal sebagai Mulher Demonia atau Wanita Iblis berpose di studio mereka di Praia Grande, Brasil 18 Agustus 2021. Prado yang dikenal Diabao Praddo atau Devil Praddo, telah mengubah penampilannya dengan menato 80 persen tubuhnya. REUTERS/Carla Carniel
Perbesar
Seniman tato Brasil, Michel Praddo yang dikenal sebagai Diabao atau Setan Manusia dan istrinya Carol Praddo yang dikenal sebagai Mulher Demonia atau Wanita Iblis berpose di studio mereka di Praia Grande, Brasil 18 Agustus 2021. Prado yang dikenal Diabao Praddo atau Devil Praddo, telah mengubah penampilannya dengan menato 80 persen tubuhnya. REUTERS/Carla Carniel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki tato di tubuh tentu menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi sebagian orang. Namun, tato ternyata berdampak buruk pada kesehatan. Berikut risiko penggunaan tato menurut pennmedicine.org:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

1. Risiko Terkena Kanker

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Umumnya tato dominan dengan warna hitam. Tinta hitam yang dipakai untuk mentato mengandung benzoapyrene yang tinggi. Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), zat ini tergolong sebagai karsinogen. Selain itu, ketika tato memudar dan mulai kehilangan pigmennya, muncul banyak senyawa penyebab kanker.

2. Risiko Terkena Iritasi Kulit

Tidak semua orang memiliki kulit yang kebal terhadap alergi. Komposisi tinta tato terdiri dari bahan-bahan kimia yang cenderung mengiritasi kulit. Jika Anda memiliki alergi, keputusan untuk bertato perlu dipikirkan ulang atau berkonsultasi dengan ahli.

3. Risiko Tertular Penyakit Menular

Penularan penyakit bisa melalui jarum yang digunakan untuk mentato. Jarum bekas yang digunakan ulang bisa saja meninggalkan bekas darah orang lain. Penggunaan jarum yang bergantian berisiko menularkan penyakit menular seperti hepatitis, HIV, dan tetanus.

4. Risiko Komplikasi MRI

Jika Anda sedang menjalani perawatan medis dan mengharuskan Anda untuk melakukan MRI (Magnetic Resonace Imaging), bertato merupakan pantangan yang harus dihindari. Hal itu disebabkan MRI menghasilkan gambar abu-abu dari organ dan struktur bagian tubuh.

Hasil ini menjadi sulit dibaca ketika tinta masuk dalam gambar. Selain itu, magnet yang ada pada alat prosudur MRI menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan luka bakar pada area yang ditato.

RISMA DAMAYANTI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus