Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak pandemi Covid-19, sakit tenggorokan tidak disepelekan lagi. Pasalnya, sakit tenggorokan juga dapat mengindikasikan Covid-19. Sebelum itu, sakit tenggorokan sudah umum dirasakan oleh banyak orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip dari Mayo Clinic, saat mengalami sakit tenggorokan, gejala yang dirasakan bermacam-macam berdasarkan penyebabnya, seperti nyeri dan gatal pada tenggorokan, tenggorokan sakit untuk menelan dan berbicara, leher, rahang, amandel membengkak, dan suara biasanya berubah menjadi serak. Terkadang sakit tenggorokan juga menyebabkan demam, batuk pilek, bersin, sakit kepala, dan mual atau muntah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sakit tenggorokan merupakan kondisi di mana terjadi gatal atau iritasi pada tenggorokan dan semakin terasa sakit untuk menelan. Biasanya sakit tenggorokan disebabkan virus dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Dilansir dari laman CDC, disebutkan sebab lain sakit tenggorokan. Sakit tenggorokan juga disebabkan oleh virus yang menyebabkan flu dan pilek, alergi, merokok atau terkena asap rokok. Jika yang menginfeksi bakteri grup A Streptococcus atau disebut Streptococcus pyogenes dapat menyebabkan radang tenggorokan dan amandel.
Biasanya sakit tenggorokan akan sembuh dengan sendiri dalam kisaran waktu satu minggu. Jika dalam waktu tersebut tidak membaik, mungkin saja terdapat permasalahan kesehatan penyerta. Berikut beberapa sebab sakit tenggorokan tidak kunjung sembuh dikutip dari Healthline:
1. Flu, Batuk, dan Infeksi Lain
Saat flu dan batuk bisa saja tenggorokan juga terasa sakit. Selain itu juga dirasakan saat terserang oleh beberapa virus dari mononucleosis, yaitu penyakit menular dan ditularkan dari air liur, campak, cacar air, dan gondongan atau infeksi yang menyebabkan kelenjar ludah dan leher bengkak.
2. Radang Tenggorokan dan Infeksi Bakteri
Infeksi akibat bakteri juga jadi salah satu penyebab umum sakit tenggorokan, yaitu bakteri dari grup A. Radang tenggorokan juga mudah menginfeksi anak-anak. Selain itu tonsilitis dan infeksi penyakit menular seksual seperti gonore dan klamidia juga bisa sebabkan sakit tenggorokan.
3. Alergi
Sakit tenggorokan juga dapat dipicu dengan alergi. Saat sistem kekebalan tubuh bereaksi dengan sebab alergi akan mengeluarkan bahan kimia yang menyebabkan beberapa gejala seperti hidung tersumbat, mata berair, bersin, juga iritasi tenggorokan. Saat hidung memiliki lendir berlebih akan menetes pada bagian belakang tenggorokan atau postnasal drip sehingga mengiritasi tenggorokan.
4. Cedera
Saat bagian leher mengalami cedera atau terluka dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Cedera dan luka pada leher atau tenggorokan bisa disebabkan oleh makanan yang tersangkut atau aktivitas yang menggunakan pita suara dan otot tenggorokan tegang seperti berbicara dengan keras, berteriak atau bernyanyi dalam waktu lama.
5. GERD
Cairan asam lambung yang kembali ke tenggorokan dengan membawa makanan dari lambung kembali ke mulut juga dapat mengiritasi tenggorokan. Asam dapat menyebabkan kerongkongan dan tenggorokan terasa panas. Sehingga saat mengalami gastroesophageal reflux disease (GERD) tenggorokan akan ikut terasa sakit.
6. Tumor
Meski jarang ditemui, sakit tenggorokan juga bisa jadi salah satu tanda dari adanya tumor pada daerah tenggorokan, kotak suara dan lidah. Jika dalam beberapa hari dan sudah diobati dengan obat dari apotek tidak kunjung sembuh bisa jadi adalah tanda dari adanya tumor atau kanker pada tenggorokan.
Menurut CDC, untuk meredakan sakit tenggorokan dapat dilakukan dengan berkumur dengan air garam, minum dengan air hangat, dan konsumsi madu untuk meredakan batuk. Selain itu juga terdapat solusi dengan minum obat bebas, seperti pereda nyeri, obat batuk dan pilek. Tetapi, jika gejala tidak membaik dan semakin parah sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
TATA FERLIANA