Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Permintaan maaf lahir batin adalah kalimat yang sering muncul di setiap Hari Raya Idul Fitri yang sebentar lagi akan terjadi.
Umat Muslim merayakan Idul Fitri sebagai hari kemenangan sekaligus hari di mana sanak saudara berkumpul juga momen saling memaafkan. Mensucikan diri kembali dengan mengampuni segala kesalahan orang lain, atau memohon maaf atas segala perbuatan Anda juga turut menjadi makna dari perayaan Idul Fitri itu sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Para psikolog umumnya mendefinisikan ‘memaafkan’ sebagai keputusan yang disengaja untuk melepaskan perasaan kesal atau pembalasan, terhadap seseorang atau kelompok yang telah menyakiti Anda. Terlepas, dari pantas atau tidaknya mereka menerima maaf tersebut. Maka, pemahaman akan makna dari memaafkan itu berbeda dengan sekadar menerima permintaan maaf.
Baca juga: Maaf: Manfaatnya Segudang, Simak 5 di Antaranya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari Greatergood, saat Anda memaafkan seseorang, bukan berarti Anda mengabaikan kesalahan yang telah dibuat orang tersebut pada diri sendiri. Namun, dengan menerima permintaan maaf, pertama, Anda dapat membawa kedamaian pada diri serta jiwa Anda. Kedua, memaafkan dapat membebaskan Anda dari rasa amarah yang perlahan menggerogoti kebahagiaan diri Anda. Ketiga, dengan memaafkan, diharapkan juga mampu memperbaiki hubungan yang mungkin sebelumnya telah rusak.Ilustrasi anak cium tangan saat lebaran. shutterstock.com
Para ahli setuju bahwa dengan memaafkan setidaknya Anda telah melepaskan perasaan negatif dalam diri. Dengan begitu, (keempat) Anda akan belajar untuk mengenali rasa sakit yang ada tanpa Anda buta oleh kebencian yang dipicu dari rasa sakit tersebut. (kelima) Anda belajar untuk menyembuhkan perasaan luka dan belajar untuk melanjutkan hidup dengan memaafkan.
Pemahaman memaafkan sebagai media pelepasan segala emosi negatif sangatlah penting. Karena emosi secara tidak sadar dapat mengontrol diri Anda. Saat Anda memaafkan orang yang berbuat salah, otomatis Anda melepaskan energi negatif sekaligus mengalirkan emosi dalam diri.
Baca juga:
Canggung Kumpul Keluarga di Hari Lebaran? Tilik Sebabnya
Berita Bunuh Diri Jadi Pemicu Keinginan Bunuh Diri? Ini Kata Ahli
Selain pelepasan energi negatif, ada hal lain yang bisa didapatkan dari memaafkan seseorang. Yaitu, pendewasaan diri. Betapapun tulusnya permintaan maaf atau komitmen seseorang untuk berubah setelah melakukan kesalahan, Anda tidak dapat menjamin ia tidak akan melakukannya kembali. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pendewasaan diri untuk menerima kesalahan seseorang dengan lapang dada. Dibutuhkan pendewasaan diri yang siap menerima dan menjalani risiko apapun yang akan terjadi kedepannya.
Ingatlah bahwa segala sesuatunya dalam hidup membutuhkan proses. Memberikan maaf atas kesalahan seseorang yang menyakiti diri Anda tentulah tidak mudah. Namun, menyimpan amarah dan energi negatif terlalu lama dalam diri juga tidak akan memberikan dampak yang bagus bagi kebahagiaan Anda.
GREATERGOOD | FAMILYLIFE