Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Lalapan adalah santapan pendamping berupa sayuran segar khas masyarakat Indonesia, khususnya Sunda. Sayur-sayur yang disajikan biasanya adalah timun, kubis, kemangi, daun pepaya, kacang panjang, dan selada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menyantap lalapan memang memberi kenikmatan, apalagi bila dipadukan dengan sambal. Sayur-sayuran yang dikonsumsi pun juga dapat memberi manfaat kesehatan karena kandungan antioksidan, zat besi, dan vitamin dalam sayuran. Bahkan, kandungan gizi pada sayuran mentah lebih tinggi daripada sayuran matang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun, karena lalapan dikonsumsi dalam keadaan mentah, maka ada hal yang harus diwaspadai. Mengutip artikel jurnal berjudul "Pemeriksaan Escherichia Coli dan Larva Cacing pada Sayuran Lalapan Kemangi (Ocimum Basilicum), Kol (Brassica Oleracea L. Var. Capitata. L.), Selada (Lactuca Sativa L.), Terong (Solanum Melongena) yang Dijual di Pasar Tradisional, Supermarket dan Restoran", Makanan yang tidak dimasak dapat menjadi perantara pertumbuhan mikroorganisme patogenik yang menyebabkan penyakit.
Mikroorganisme yang mengkontaminasi lalapan dapat berupa bakteri dan telur cacing. Mikroorganisme tersebut dapat memberikan gangguan perut, sakit kepala, hingga muntah-muntah.
Itu sebabnya, kebersihan harus diperhatikan jika ingin mengonsumsi lalapan. Sayur-sayuran harus dicuci dahulu dengan air mengalir sebelum dimakan. Lebih amannya lagi, dapat dicuci dengan air matang.
M. IHSAN NURHIDAYAH
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.