Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Saran Dermatolog untuk Cegah Penyakit Kulit saat Cuaca Panas

Beberapa penyakit kulit yang sering muncul saat cuaca panas di antaranya biang keringat, panu, dan infeksi jamur. Begini pencegahannya.

25 September 2024 | 13.57 WIB

Ilustrasi kulit terbakar sinar matahari atau sunburn (Freepik)
Perbesar
Ilustrasi kulit terbakar sinar matahari atau sunburn (Freepik)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika Fitria Agustina menyebut beberapa penyakit kulit yang sering muncul saat cuaca panas seperti yang sedang melanda Indonesia. Lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan salah satu penyakit kulit yang sering muncul adalah miliaria atau biang keringat akibat penyumbatan kelenjar keringat yang menyebabkan ruam kecil warna merah atau putih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Ruam kecil berwarna merah atau putih terasa gatal atau menyengat. Biasanya muncul di area kulit yang sering berkeringat seperti leher, punggung, dan dada," kata Fitria, Rabu, 25 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan pencegahan biang keringat yang bisa dilakukan agar tidak menjadi masalah kulit adalah menggunakan pakaian longgar dan berbahan ringan seperti katun agar kulit bisa bernapas. Selain itu, mandi dengan air dingin dan keringkan tubuh dengan handuk bersih setelah berkeringat. 

Selain biang keringat, masalah kulit lain adalah ruam panas atau heat rash yang disebabkan produksi keringat berlebih yang terperangkap di kulit sehingga  menimbulkan ruam merah, gatal, dan terasa panas. Ia juga mengatakan infeksi jamur pun bisa menjadi masalah pada kulit jika tidak dicegah. Infeksi jamur terjadi karena keringat menyebabkan lingkungan lembap yang memicu pertumbuhan jamur pada kulit.

"Penyakit seperti panu dan kandidiasis sering muncul pada cuaca panas dan lembap. Jaga area lipatan tubuh tetap kering dengan mengganti pakaian atau gunakan bedak atau krim antijamur di area rawan," sarannya.

Bersihkan tubuh
Keringat berlebih akibat cuaca panas juga bisa memperparah kondisi dermatitis seboroik yang membuat kulit mengelupas, terutama di area wajah dan kulit kepala. Fitria mengatakan keringat juga bisa memicu masalah iritasi, menyumbat pori-pori, memicu jerawat lebih parah, serta luka lecet di area lipatan akibat gesekan kulit dengan pakaian. Lecet ini biasanya terjadi di paha, ketiak, atau leher. Cara mencegahnya gunakan pelembap dan pakai pakaian yang tidak ketat serta menyerap keringat.

"Bersihkan wajah dengan lembut setelah berkeringat menggunakan pembersih yang sesuai jenis kulit. Hindari penggunaan produk berbahan berat atau komedogenik saat cuaca panas," jelasnya.

Segera mandi membersihkan tubuh dan gunakan sabun antibakteri untuk menghindari infeksi akibat keringat. Saat menghadapi cuaca panas, cara terbaik untuk melindungi kulit adalah menggunakan tabir surya minimal SPF 30 15-30 menit sebelum keluar rumah. Gunakan juga pelembap berbasis air atau gel agar tidak menyumbat pori-pori. 

Jaga kebersihan wajah, hidrasi cukup, serta hindari bahan berbahan berat atau iritan saat terpapar matahari. Jika berkegiatan di luar ruangan, lakukan sebelum pukul 10.00 saat sinar UV masih rendah dan setelah pukul 16.00.

"Gunakan kosmetik yang ringan atau berbasis air, seperti BB cream atau tinted moisturizer, agar kulit tidak tersumbat. Hindari penggunaan produk yang terlalu tebal atau berminyak yang dapat menyumbat pori-pori," kata Fitria.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus