Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anak berusia di bawah tiga tahun atau batita biasanya mulai senang mencoret-coret tembok. Aktivitas ini sering kali membuat orang tua mengurut dada karena tembok menjadi kotor. Haruskah orang tua melarangnya?
Baca juga: Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini
Psikolog anak Samanta Ananta mengatakan bahwa anak yang mencoret-coret tembok merupakan hal yang baik. Artinya, ia sedang melakukan eksplorasi. Hal yang perlu dilakukan orang tua adalah memberinya ruang kreativitas bagi anak supaya membuat mereka berkembang lebih baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Anak perlu diberi ruang kreativitas. Misalnya kalau di rumah, banyak anak yang corat-coret tembok. Sebenarnya hal itu bagus, karena anak sedang melakukan eksplorasi," ujar Samanta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 3 Juli 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tapi, orang tua juga hendaknya mengajarkan anak bertanggung jawab dan juga memberikan area khusus untuk melakukan kegiatan corat-coret. Menurut dia, kegiatan corat-coret penting ditanamkan sejak dini karena memiliki dampak positif pada kebahagiaan dan masa depan anak.
Penelitian menyebutkan bahwa ada hubungan positif antara anak yang melakukan seni pada masa kecil dengan kesuksesannya pada masa depan.
Artis peran Bunga Citra Lestari (BCL) mengaku memberikan ruang kreativitas untuknya dengan membiarkan anaknya berkreasi di dinding rumah. BCL menyebut saat ini banyak cat tembok yang coretannya bisa dihapus.
Baca juga: Kesalahan Ini Sering Dilakukan Orang Tua Saat Memberi Makan Anak
“Noah itu anaknya suka gambar dan kita gak mau batasin dia. Kadang tembok juga ikut dicorat-coret, itu sudah pasti membekas dan agak sulit dibersihkan," kata BCL tentang anak semata wayangnya itu.
ANTARA