Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Sebelum Putuskan Ikut Terapi Hiperbarik Pahami Beberapa Efek Sampinnya

Terapi hiperbarik atau HBOT memiliki berbagai manfaat kesehatan, tapi sebaiknya harus memahai pula efek sampingnya.

11 Oktober 2022 | 09.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Apa efek samping terapi hiperbarik? Sebelum menjawab pertanyaan ini, pahami dulu betapa tubuh membutuhkan oksigen. Banyak cedera dan penyakit mengakibatkan terganggunya darah yang kaya oksigen, sehingga mengarah ke area tubuh yang terkena. Misalnya, diabetes menyebabkan sirkulasi yang buruk dan melambat, sehingga sulit bagi sel darah merah untuk mencapai area kulit yang terluka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal ini mengakibatkan luka yang sangat lambat sembuhnya atau luka tidak kunjung sembuh, sehingga terapi hiperbarik (HBOT) dimanfaatkan untuk mengobati berbagai kondisi medis dan cedera yang memperoleh peningkatan kadar oksigen dalam jaringan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat melalui laman resminya mencatat bahwa terapi hiperbarik membawa oksigen 100 persen saat pasien berada di ruang khusus, yang disebut ruang hiperbarik. Tekanan udara di dalam ruang tersebut dinaikkan pada tingkat yang lebih tinggi daripada tekanan udara normal.

Peningkatan ini membantu paru-paru mengumpulkan lebih banyak oksigen, sehingga jaringan yang membutuhkan oksigen dapat membantu tubuh menyembuhkan dan melawan infeksi tertentu. Meskipun perawan ruang hiperbarik dianggap sebagai cara terapi yang alami dan relatif aman, ada beberapa efek samping yang terlibat.

Baca: Sebelum Pasien Terapi Hiperbarik, Ini Prosedur di RSAL

Efek Samping Terapi Hiperbarik

Perawatan terapi hiperbarik dalam laman uihc, dapat mengubah bentuk lensa mata. Hal ini biasanya menyebabkan rabun jauh dengan ketidakmampuan untuk fokus pada objek dekat mata. 

Beberapa pasien dengan diabetes mengalami penurunan gula darah selama perawatan hiperbarik, untuk mencegah hal ini, pasien dianjurkan untuk makan sebelum datang untuk perawatan dan glukosa darah dipantau. 

Komplikasi terapi hiperbarik yang paling sering, yaitu barotrauma. Istilah ini mengacu pada cedera akibat peningkatan tekanan. Selama kompresi, apabila tekanan udara di telinga tengah tidak disamakan dengan tekanan eksternal, gendang telinga akan membungkuk dan menyebabkan rasa sakit sampai kemungkinan pecah.

Mirip dengan telinga tengah, gagalnya menyamakan tekanan dalam rinus dan lingkungan eksternal mengakibatkan rasa sakit parah dan menimbulkan pendarahan ke dalam sinus. Apalagi, tekanan di ruang hiperbarik akan meretakkan pada gigi. 

Seringkali, efek samping terapi hiperbarik biasanya ringan dan sementara, asalkan langkah-langkah keamanan diikuti. Langkah-langkah ini termasuk pemberian terapi hiperbarik tidak lebih dari dua jam per sesi. Juga, tekanan di dalam ruangan harus kurang dari tiga kali tekanan di atmosfer. 

BALQIS PRIMASARI 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus