Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Khong Guan merupakan salah satu biskuit khas lebaran yang hampir selalu ditemui di setiap rumah. Berbagai pilihan biskuit manis dengan aneka rasa ini selalu menjadi andalan saat hari raya Idul Fitri untuk disajikan bersama kue khas lain. Lantas, bagaimana sebenarnya sejarah Khong Guan itu sendiri? Simak uraiannya berikut ini.
Sejarah Khong Guan
Melansir dari laman khongguan.com.sg, Khong Guan Biscuit Company merupakan produsen biskuit asal Singapura. Perusahaan ini didirikan oleh dua bersaudara asal Fujian, yakni Chew Choo Keng dan Chew Choo Han pada 1987. Mereka meninggalkan kampung halaman dan menetap di Singapura pada 1935. Kepindahannya untuk mengadu nasib di sebuah pabrik lokal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sayangnya, akibat invasi Jepang, kedua bersaudara terpaksa mengungsi ke Perak, Malaysia pada 1940. Mereka pun mulai membuat biskuit secara manual untuk dijual. Namun begitu, terjadi kendala persediaan tepung dan gula yang kemudian membuat mereka memilih memproduksi garam laut dan sabun untuk bertahan hidup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 1945, setelah Jepang menarik mundur pasukannya, para imigran di Malaysia kembali ke Singapura, termasuk Chew Choo Keng dan Chew Choo Han. Mereka pun memutuskan melanjutkan produksi biskuit kembali. Sepeninggal Jepang, Chew Choo Han pun menemukan beberapa mesin pembuat biskuit tua dan rusak karena perang dari pabrik lama tempat mereka bekerja.
Tanpa pikir panjang, ia segera membelinya dan bertekad menyusun jalur produksi biskuit semi-otomatis. Ia memanfaatkan rantai sepeda untuk memindahkan biskuit melalui oven batu bata pada sistem konveyor. Selang dua tahun, tepatnya 1947, Khong Guan Biscuit Factory (Singapore) Limited beroperasi perdana di 18 Howard Road.
Sekitar 1950-an dan 1960-an, kesuksesan Khong Guan juga merambah pasar mancanegara, termasuk pendirian pabrik di Malaysia. Sejak 1970-an, pabrik di Singapura dipindahkan ke bangunan lebih besar dan melampaui negara di kawasan Asia Tenggara. Biskuit-biskuitnya juga mulai dilirik konsumen dari Hong Kong dan Timur Tengah.
Pada 1980-an, Khong Guan mengekspor produk mereka ke berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Jepang. Hingga kini, ada lebih dari 40 negara yang sudah merasakan biskuit legendaris ini. Biskuit ini juga pernah meraih Monde Selection, sebuah penghargaan kualitas produk tertinggi.
Sejarah Khong Guan di Indonesia
Dikutip dari laman p2k.stekom.ac.id, PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia Ltd. dirintis oleh Kwee Boen Thwie (Hidayat Darmono), Ong Kong Ie, dan Go Swie Kie (Dasuki Angkosubroto) pada 6 September 1956. Perusahaan yang awalnya berdiri dengan nama NV Glok San Kongsie ini mulanya hanya mengimpor biskuit dari Singapura.
Terhitung 1969, sesudah Ira Susanti dan Hartono Kweefanus bergabung dalam perusahaan, rencana produksi mandiri di Indonesia dimulai. Pada 1971, pabrik Khong Guan dalam negeri resmi beroperasi pertama kali di Surabaya. Pada 1972, NV Glok San Kongsie mengganti namanya menjadi PT Khong Guan Biscuit Factory Indonesia.
Perkembangan perusahaan semakin pesat hingga berdiri anak usaha lainnya, yaitu PT Nissin Biscuit Indonesia, PT Monde Mahkota Biscuit, PT Jaya Abadi Corak Biscuit Indonesia, dan PT Serena Indopangan Industri. PT Khong Guan sendiri membuka pabrik baru di kawasan Ciracas, Jakarta dan Cibinong, Jawa Barat hingga sekarang memiliki 6 pabrik.
Khong Guan Group merajai industri makanan terutama biskuit hingga diperkirakan mencapai 70 persen pangsa pasar. Salah satu produknya yang paling populer ialah Khong Guan Red Assorted atau biasa dikenal dengan nama Khong Guan Merah. Selain itu, ada pula wafer Nissin, Monde Butter Cookies, Marie Susu, Malkist, dan Big Royal.
Sejarah Khong Guan asal Singapura yang didirikan oleh Chew Choo Keng dan Chew Choo Han, pengusaha asal Cina pada 1947 lalu dan kini telah diimpor ke 40 negara di seluruh dunia.
NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA | KHONGGUAN.COM | P2K.STEKOM
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.