Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Virus influenza muncul pada awal 1918 saat Perang Dunia I berlangsung. Kondisi perang membuat virus ini berkembang dan menular dengan cepat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Penyakit influenza yang belum diketahui pencegahannya tersebut menimbulkan kematian massal. Setelah itu virus ini bermutasi dan memunculkan influenza tipe baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip dari cdc.gov, pada 1930, muncul penelitian di mana virus influenza diisolasi dari manusia dan membuktikan bahwa influenza disebabkan oleh virus bukan bakteri.
Thomas Francis, Jr., MD dan Jonas Salk, MD berperan sebagai peneliti utama di University of Michigan yang dipilih untuk mengembangkan vaksin flu pertama dengan dukungan dari Angkatan Darat AS.
Vaksin ini menggunakan telur ayam yang dibuahi dengan metode yang masih digunakan untuk memproduksi sebagian besar vaksin flu saat ini. Hasilnya, vaksin tersebut efektif untuk menangani virus influenza A yang tidak aktif. Setelah itu, pada 1940, virus influenza B.
Mengutip biofarma.co.id, vaksin influenza sangat penting untuk anak, lansia, penderita gangguan kekebalan tubuh, dan tenaga kesehatan karena mereka adalah orang yang paling berpotensi tinggi untuk tertular.
Jenis vaksin influenza yang banyak digunakan saat ini adalah vaksin influenza HA. Vaksin ini merupakan vaksin dengan suspensi jernih atau sedikit berwarna keputihan (slightly turbid) yang mengandung haemagglutinin dari antigen virus influenza.
Vaksin influenza HA berupa suspensi yang diberikan untuk injeksi agar mencegah penyakit flu. Fungsi vaksin ini adalah mencegah tubuh agar tidak terkena penyakit flu.
MELINDA KUSUMA NINGRUM