Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pijat refleksi merupakan salah satu terapi kesehatan untuk relaksasi tubuh. Terapi ini merujuk setiap bagian kaki, tungkai bawah, tangan, wajah atau telinga yang memiliki kaitan dengan bagian organ tubuh lainnya. Di setiap bagian itu terapis memberikan pijatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip situs web International Federation of Reflexologists, terapi pijat refleksi sudah ada sejak peradaban kuno di Mesir, Cina, Afrika, dan suku Indian asli Amerika. Terapi pijat refleksi yang berkembang sekarang merupakan perpaduan dari banyak pengetahuan terapi masa lampau yang saling mengisi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip The South African Reflexology Society, penyebaran pijat refleksi kaki dari Mesir ke Eropa melalui pengaruh Kekaisaran Romawi. Sedangkan dari Asia ke Eropa melewati jalur perdagangan Marco Polo pada 1.300-an dan perjalanan misionaris Fransiskan. Marco Polo pun telah menerjemahkan buku pijat Cina ke dalam bahasa Italia pada 1300-an.
Pada awal 1900-an seorang dokter di bidang pijat refleksi, William Fitzgerald mengembangkan terapi pijat berdasarkan zona, seperti dikutip dari situs web The Association of Reflexologists.
Menurut Fitzgerald, refleksi di bagian kaki dan tangan dalam zona tertentu berkaitan dengan organ tubuh lainnya. Pada 1930-an, ahli fisioterapi Eunice Ingham mengembangkan terapi zona lebih lanjut hingga menjadi ilmu pijat refleksi. Ia berpendapat, bagian kaki mana pun yang tegang akan mengggambarkan keadaan pada organ tubuh lainnya.
PUSPITA AMANDA SARI