Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mata adalah jendela jiwa, begitu menurut sebuah ungkapan. Selain bentuk, warna mata selalu menarik perhatian. Warna mata mengacu pada warna iris, bagian berwarna pada mata di sekeliling pupil atau titik hitam di bagian tengah mata, menurut Cleveland Clinic.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Warna mata seperti sidik jari. Tak ada orang di dunia yang memiliki warna mata sama persis," begitu penjelasan Cleveland Clinic.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Warna mata tergantung jumlah, jenis, dan distribusi melanin atau pigmen pada iris. Produksi melanin ditentukan oleh informasi genetik yang diturunkan dari orang tua kita," kata Blair Stevens, pengajar di Sekolah Kedokteran McGovern di Pusat Sains Kesehatan Universitas Texas di Houston, kepada Fox News Digital.
Tergantung produksi melanin
Warna mata disebut juga poligenik alias melibatkan beberapa gen. Pada gen tertentu yang memproduksi lebih banyak melanin, warna mata pun jadi lebih gelap sedangkan yang produksi melanin lebih sedikit, warna matanya pun lebih terang.
"Orang sering heran kenapa warna mata bayi yang baru lahir berubah. Itu karena produksi melanin terus berlanjut setelah ia lahir," tambah Stevens.
Sama seperti warna kulit dan rambut, warna mata dipengaruhi melanin atau pigmen yang diproduksi tubuh. Faktor keluarga kandung juga bukan jaminan bakal punya warna mata yang sama.
"Gen mendikte jenis, struktur, dan jumlah melanin. Jadi jika orang punya beragam gen melanin yang memproduksi banyak melanin, mereka cenderung punya warna mata, rambut, dan kulit yang lebih gelap dari yang produksi melaninnya lebih sedikit," ujarnya.
Pilihan Editor: Hindari Penggunaan Obat Tetes Mata, Cek Alasannya