Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Serba-serbi HMPV: Virus Lama yang Disebut Tidak Mematikan

Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, HMPV berbeda dengan virus Covid-19.

10 Januari 2025 | 08.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi HMPV. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Virus Human Metapneumovirus disingkat HMPV yang sempat menjadi sorotan di Cina kini dilaporkan telah masuk ke Indonesia. Meski demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tetap tenang. Menurutnya, HMPV bukanlah virus baru dan sudah lama dikenal dalam dunia medis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia. Kalau dicek apakah ada, itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa laboratorium, ternyata beberapa anak ada yang terkena HMPV,” kata Budi dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 7 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budi menjelaskan, HMPV berbeda dengan virus Covid-19. Jika Covid-19 merupakan virus baru yang sebelumnya tidak pernah menginfeksi manusia, HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip dengan flu biasa. Sistem imun manusia sudah mengenali virus ini sejak lama sehingga mampu meresponsnya dengan baik.

“HMPV adalah virus lama yang sudah ada sejak 2001 dan telah beredar ke seluruh dunia sejak itu. Selama ini juga tidak terjadi apa-apa,” ujarnya. Budi menegaskan, HMPV bukanlah virus yang mematikan. Gejalanya menyerupai flu biasa, seperti batuk, demam, pilek, dan sesak napas. Sebagian besar penderita akan pulih tanpa perawatan khusus.

Perbedaan HMPV dan Covid-19

Para ahli menekankan bahwa HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti Covid-19. Virus ini telah ada selama beberapa dekade, sehingga populasi global memiliki tingkat kekebalan tertentu akibat infeksi sebelumnya. Sementara itu, Covid-19 muncul sebagai penyakit baru tanpa kekebalan bawaan pada populasi manusia.

Paul Griffin, Direktur Penyakit Menular di Mater Health Services, Brisbane, menyatakan bahwa risiko pandemi HMPV sangat rendah. “Lonjakan kasus memang ada, tetapi dampaknya tidak signifikan seperti Covid-19,” katanya, seperti dikutip The Guardian. Namun, ia mengingatkan pentingnya mengurangi penyebaran karena belum ada vaksin atau obat antivirus untuk HMPV.

Kelompok Rentan Terinfeksi

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), HMPV lebih sering menyerang anak-anak, lansia, dan individu dengan daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS, penerima kemoterapi, atau mereka yang memiliki penyakit kronis seperti asma dan diabetes. Gejala yang dialami biasanya meliputi demam, batuk kering, pilek, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan.

Profesor Erlina Burhan, Ketua Satgas Covid-19 PB-IDI, menekankan bahwa masyarakat tidak perlu panik tetapi tetap waspada. “HMPV sudah lama ditemukan sehingga sebagian masyarakat mungkin sudah memiliki imunitas terhadap virus ini,” ujarnya dalam diskusi daring, Rabu, 8 Januari 2025.

Cara Pencegahan

Untuk mencegah penularan, masyarakat dianjurkan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak. Membersihkan benda atau permukaan yang sering digunakan juga sangat penting, terutama di tempat umum. “Kita tidak bisa melihat virus di sekitar kita. Yang bisa kita lakukan adalah memperkuat daya tahan tubuh dengan makan teratur, istirahat cukup, dan menjaga kebersihan lingkungan,” tambah Erlina.

Tidak Menyebabkan Kematian

Menteri Kesehatan Budi Gunadi menegaskan bahwa HMPV tidak menyebabkan kematian. Berdasarkan data terbaru, semua pasien yang terinfeksi HMPV di Indonesia telah sembuh sepenuhnya. “HMPV hampir tidak menyebabkan kematian. Saya telah memeriksa data terbaru, dan semuanya menunjukkan bahwa pasien 100 persen pulang dengan selamat,” katanya.

Menurut Budi, peningkatan kasus di Cina pada akhir 2024 lebih disebabkan oleh virus Influenza H1N1, bukan HMPV. Hal serupa juga terlihat di negara-negara lain dengan empat musim, di mana kasus influenza cenderung meningkat pada musim dingin.

Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus lama yang pertama kali ditemukan pada 2001. Meski saat ini sedang menjadi perhatian, virus ini bukan ancaman serius seperti Covid-19. Gejalanya ringan dan sebagian besar orang akan sembuh tanpa komplikasi. Namun, kelompok rentan tetap perlu berhati-hati.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada dengan menerapkan PHBS. “Virus ini mirip dengan flu biasa dan dapat ditangani dengan baik jika kita menjaga daya tahan tubuh dan kebersihan lingkungan,” tutup Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Hanin Marwah, M. Raihan Muzzaki, Irsyan Hasyim, Rachel Farahdiba Regar, dan Yudono Yanuar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: IDI Jelaskan Alasan Belum Ada Antivirus HMPV

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus