Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Setelah Flu Burung, Flu Singapura, dan Flu Babi, Muncul Flu Tomat

Sebelum Flu Tomat mengejutkan dunia, 3 jenis flu ini pernah menggegerkan masyarakat dan wajib Anda waspadai: flu burung, flu Singapura dan flu babi.

31 Agustus 2022 | 16.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi flu tomat. Foto : Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seakan belum selesai dengan Pandemi Covid-19, dunia kembali dikejutkan dengan fenomena kemunculan Flu Tomat di India.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Reuters, sekitar seminggu yang lalu, Flu Tomat setidaknya telah menyebar ke 82 anak berusia di bawah lima tahun di India. Penyebaran flu ini pertama kali diidentifikasi pada 6 Mei 2022 di Kollam, Kerala, India. 

Apa itu Flu Tomat?

Mengutip laman Everyday Health, penyakit ini dinamai Flu Tomat karena menunjukkan gejala lepuh merah cerah yang menyebar ke seluruh tubuh dan dapat tumbuh sebesar ukuran tomat secara bertahap. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejauh ini, flu tersebut hanya baru ditemukan di usia anak-anak dan belum diketahui dengan jelas penyebabnya. Kendati demikian, sebagaimana diberitakan oleh India Today, beberapa ahli percaya bahwa Flu Tomat bukanlah penyakit yang mengancam nyawa. 

Beberapa saran terkini menunjukkan bahwa pengobatan Flu Tomat tidak jauh berbeda dengan infeksi virus lainnya, yaitu cukup dengan minum banyak cairan, isolasi diri selama beberapa waktu, makan makanan sehat, dan minum obat sesuai resep dokter, seperti paracetamol guna mengurangi nyeri dan demam. ‘

Tiga Jenis Flu selain Flu Tomat

Sebelum heboh dengan Flu Tomat, dunia juga pernah dikagetkan dengan kemunculan tiga jenis flu berikut.

1. Flu Burung

Mengutip situs web Pusat Informasi Obat Nasional Badan Pengawasan Obat dan Makanan, avian influenza atau flu burung sebenarnya merupakan virus influenza tipe A dengan subtipe H5N. Virus ini pada umumnya menyerang sesama unggas. 

Bahkan Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM R. Wasito dalam situs web resminya mengeklaim bahwa flu burung tidak dapat ditularkan langsung dari unggas ke manusia, tetapi dimungkinkan dengan hewan perantara lain. Selain itu, Flu Burung juga tidak dapat ditularkan dari manusia ke manusia.

 2. Flu Singapura

Merujuk pada penjelasan di laman Rumah Sakit Hermina, secara medis, Flu Singapura juga disebut dengan istilah Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD). Istilah ini diberikan sebab penyakit ini memiliki gejala dengan timbulnya ruam hingga luka di bagian tangan, kaki, dan mulut.

Secara historis, flu ini pertama kali ditemukan di Toronto, Kanada pada tahun 1957. Namun, sebab keterbatasan teknologi medis pada saat itu, virus ini menyebar dengan cepat di Singapura dan menyebabkan beberapa kematian sehingga dijuluki Flu Singapura alih-alih Flu Kanada. 

Flu ini diakibatkan oleh infeksi virus coxsackie tipe A16 dengan beberapa gejala awal, seperti demam tinggi, sakit tenggorokan, hilang nafsu makan, luka lepuh, ruam kulit, hingga sakit perut. 

3. Flu Babi

Di tahun 2009, Badan Kesehatan Dunia pernah membuat pernyataan pandemi terkait Flu Babi sebab telah tersebar lebih dari 200 negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan jenisnya, Flu Babi sebenarnya merupakan influenza tipe A dengan subtipe H5N. Sama halnya dengan penyakit flu lain, penderita Flu Babi akan menunjukkan gejala awal, seperti demam, sakit tenggorokan, pilek, batuk, dan sebagainya. 

Terbaru, dunia medis menemukan penyebaran jenis Flu Babi baru dengan genotype atau kode G4. Namun, dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Flu Babi baru ini belum masuk dan ditemukan di Indonesia.

ACHMAD HANIF IMADUDDIN 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus