Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Stroke Pita Suara yang Berakibat Fatal

Stroke pita suara dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, penyakit, cedera, dan infeksi.

8 Juli 2022 | 23.43 WIB

Ilustrasi stroke. dailymail.co.uk
Perbesar
Ilustrasi stroke. dailymail.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke pita suara terjadi saat otot-otot yang menggerakkan pita suara tidak bisa dikendalikan, atau ketidakmampuan salah satu pita suara untuk bergerak.  Mengutip dari laman cleveandclinic, manusia memiliki dua pita suara di dalam laring (kotak suara), yang berada di bagian atas trakea serta di belakang tenggorokan.

Pita suara berperan penting dalam membantu kita berbicara, bernapas, dan menelan. Stroke menyebabkan kelumpuhan pita suara pada salah satu tetap terbuka. Makanan, air liur, dan cairan lain bisa masuk ke tenggorokan dan paru-paru, yang bisa berakibat fatal.

Saat kedua tali pusat lumpuh, biasanya keduanya berakhir sangat berdekatan dan membuat jalur napas sempit, sehingga menghambat pernapasan. Kondisi ini juga menimbulkan masalah saat berbicara dan menelan.

Gejala Stroke Pita Suara

Orang dengan stroke pita suara biasanya mengalami gejala kelumpuhan berkisar dari ringan hingga berat. Mulai dari perubahan suara yang terdengar serak, atau ketika berbicara, anda mendengar suara serta udara keluar.

Saat mencoba menelan makanan atau cairan yang mungkin tersangkut di tenggorokan, anda mungkin tersedak. Masalah menelan ini disebut dengan disfagia, yang membuat tersedak atau radang paru-paru.

Stroke pita suara membuat pasien sulit bernapas penuh. Sesak nafas (dispnea) terjadi setelah beraktivitas, berolahraga, atau setelah berbicara beberapa saat.Ilustrasi tersedak. shutterstock.com

Beberapa layanan kesehatan menganggap peradangan akibat pilek dapat merusak saraf dan menghentikan otot bekerja. Stroke pita suara dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, penyakit, cedera, dan infeksi. Termasuk: penyakit autoimun, kanker, gangguan jaringan ikat, infeksi, cedera dan trauma lain pada leher; kepala; dan dada, kondisi neurologis , zat beracun, efek pembedahan, dan tumor.

Dalam situs medicalnewstoday, perawatan stroke pita suara tergantung pada beberapa faktor, termasuk penyebabnya, tingkat keparahan gejalanya, dan sudah berapa lama gejala itu muncul. Pasien mungkin direkomendasikan untuk menjalani terapi suara atau operasi.

Penyandang obesitas, yang sekaligus meningkatkan diabetes tipe 2 serta efek samping operasi dada atau tenggorokan cenderung berisiko lumpuh pita suara. Apabila tidak segera ditangani, stroke pita suara akan memperparah masalah pernapasan, kelumpuhan, pneumonia berat, hingga mengancam jiwa.

BALQIS PRIMASARI

Baca juga: Makanan yang Baik untuk Kesehatan Pita Suara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus