Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Suhu Panas Minyak Saat Menggoreng Makanan Bisa Mempengaruhi Kesehatan

Saat menggoreng makanan, suhu panas minyak tak hanya mempengaruhi kualitas makanan, tapi juga kesehatan

10 Maret 2022 | 12.03 WIB

Ilustrasi wanita menuangkan minyak goreng untuk memasak. Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi wanita menuangkan minyak goreng untuk memasak. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat menggoreng makanan, suhu panas minyak tak hanya mempengaruhi kualitas makanan, tapi juga kesehatan. Mengutip Healthline, sebaiknya suhu panas minyak 176 derajat Celsius hingga 190 derajat Celsius  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lemak trans minyak goreng mempengaruhi kesehatan, karena meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti jantung, kanker, diabetes, dan obesitas. Suhu panas yang terlalu tinggi menyebabkan proses penjenuhan yang membentuk lemak trans.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Proses itu mengubah struktur kimia lemak dalam minyak yang sulit diurai oleh tubuh manusia. Itu yang menyebabkan efek negatif mempengaruhi kesehatan. Healthline merujuk penelitian tentang minyak kedelai dan kanola yang mengandung 0,6 persen hingga 4,2 persen lemak trans. Suhu terlalu tinggi memanaskan minyak itu, maka kandungan lemak transnya bisa meningkat.

Makanan akan berdampak baik untuk kesehatan jika dimasak dalam kestabilan suhu panas yang sewajarnya. Itu supaya tidak menimbulkan reaksi oksidasi atau penggabungan zat dengan oksigen.

Oksidasi menggoreng dalam suhu 200 derajat Celsius akan merusak minyak. Reaksi oksidasi asam oleat minyak menghasilkan senyawa radikal berbahaya atau lemak trans, dikutip dari publikasi dalam situs web Universitas Indonesia

Mengutip Medical News Today, minyak melepaskan radikal bebas menyebabkan kerusakan sel dalam tubuh. Kecenderungan itu jika minyak dipanaskan melebih suhu 190,5 derajat Celsius, karena memungkinkan meningkatkan senyawa beracun 4-hydroxy-2-trans-nonenal atau HNE.

HNE mempengaruhi kondisi kesehatan seperti penyakit hati, stroke, dan Parkinson.  Biasanya HNE berkembang jika minyak digunakan untuk kedua kalinya atau memanaskan kembali dengan suhu tinggi. Itu membuat senyawa menumpuk lebih banyak.

Mengutip publikasi dalam situs web Universitas Ahmad Dahlan, kerusakan lemak atau minyak yang dipanaskan dalam suhu tinggi 200 derajat Celsius hingga 250 derajat Celsius meningkatkan risiko berbagai penyakit, di antaranya diare, pengendapan lemak dalam pembuluh darah atau arteri sclerosis, kanker.

WILDA HASANAH

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus