Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Waktu tidur cukup 7-8 jam di malam hari bukan hal mudah bagi semua orang. Beberapa mengalami sulit tidur atau insomnia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tidak peduli seberapa lelahnya mereka, menutup mata tampaknya tidak mungkin. Pada wanita, insomnia bahkan lebih sering terjadi. Studi menunjukkan dibandingkan pria, perempuan lebih rentan menderita insomnia karena beberapa faktor fisiologis dan psikologis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Insomnia disebut sebagai gangguan tidur di mana orang sering mengalami kesulitan tertidur. Kondisi tersebut dapat bersifat jangka pendek atau panjang sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut tiga alasan perempuan lebih rentan mengalami insomnia dan cara mengatasinya, dilansir dari Times of India.
Hormon
Ada hubungan yang kuat antara hormon dan siklus tidur. Berdasarkan sebuah penelitian, tidak ada perbedaan dalam siklus tidur antara kedua jenis kelamin hingga orang mencapai masa pubertas. Perubahan pola tidur dimulai saat anak perempuan mulai menstruasi. Siklus tidur menjadi lebih baik atau lebih buruk, tergantung pada siklus bulanan karena fluktuasi hormon. Kehamilan dan menopause, yang menyebabkan perubahan hormonal yang besar, juga dapat merusak jadwal tidur yang teratur.
Gangguan suasana hati
Alasan kedua adalah perubahan suasana hati yang drastis, seperti kecemasan dan depresi. Kita tahu wanita cenderung lebih emosional dan mengalami perubahan suasana hati yang drastis, terutama menjelang menstruasi. Ini juga bisa membuat mereka lebih rentan terhadap masalah tidur. Itu karena banyak bahan kimia di otak yang bertanggung jawab atas gangguan suasana hati juga terlibat dalam pengaturan tidur.
Memaksakan kehidupan pribadi dan profesional
Satu hal yang kita semua akan terima adalah wanita lebih sering menjadi pengasuh utama bagi anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua. Mereka memiliki tugas mengatur rumah dan bahkan pekerjaan. Semua aktivitas ini menambah tingkat stres dan mengganggu siklus tidur.
Sangat penting untuk mengatasi masalah sulit tidur sebelum mulai mengganggu kehidupan sehari-hari. Ada banyak cara untuk mengatasi masalah ini, tetapi pertama-tama penting untuk mencari penyebab yang mendasar dan meninjau kebiasaan tidur.
Kebanyakan orang mengalami insomnia pada suatu waktu dalam hidup, biasanya berlangsung selama 1-2 hari. Kondisi ini dianggap kronis ketika episode insomnia terjadi tiga malam dalam seminggu selama tiga bulan atau lebih. Penting untuk mencari bantuan profesional dalam situasi seperti itu. Berdasarkan temuan, Anda dapat memilih langkah-langkah berikut:
-Pertahankan jadwal tidur yang konsisten bahkan di akhir pekan atau hari libur.
-Batasi asupan alkohol dan kafein menjelang waktu tidur.
-Hindari waktu layar satu jam atau lebih sebelum tidur.
-Hindari makan berat saat larut malam.
-Lakukan beberapa teknik relaksasi untuk melepas lelah.