Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Berbeda dari asam lemak trans pada pangan lainnya, asam lemak trans pada susu menurunkan risiko terkena diabetes melitus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Semakin tinggi sirkulasi asam lemak trans palmitoleat merupakan biomarker risiko diabetes yang lebih rendah. Pada konsentrasi asa. lemak trans palmitoleat yang lebih tinggi, penurunan risiko diabetes dua kali lipat," ujar ahli gizi dari Politeknik Kesehatan Masyarakat Kemenkes Jakarta II, Dr. Marudut, BSc. MPS di Jakarta, Selasa.
Baca juga:
Berencana Liburan Panjang di 2018? Intip Tanggal Merahnya, Yuk!
Edison Wardhana Sempat Mengalami Flatline, Apa Itu?
Tetap Awet Muda, Intip 6 Bintang Dunia Ini Merawat Wajahnya
Pernyataan Marudut berdasarkan penelitian kohort pada orang dewasa multi etnik di Amerika Serikat. Penelitian itu juga menemukan konsentrasi asam lemak trans palmitoleat berhubungan dengan penurunan 19 persen trigliserida, menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 2,4 mgHg.
Hasil meta analisis dan sistematik review pada 2015 dari 50 penelitian menemukan hal serupa.
Selain itu, 73 penelitian memperlihatkan asam lemak trans palmitoleat juga tidak berhubungan dengan kematian karena penyakit jantung koroner.
Marudut mengatakan, setidaknya masih ada sekitar 50 jenis asam lemak dalam susu yang penting dalam metabolisme tubuh serta membantu menghindari risiko terkena penyakit-penyakit tidak menular.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini