Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berkeringat adalah cara tubuh mengatur suhunya. Tangan yang berkeringat sering dikaitkan dengan adanya penyakit jantung. Namun tangan berkeringat tidak selalu merupakan tanda masalah kesehatan. Bisa jadi terjadi karena beberapa faktor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi tubuh yang selalu mengeluarkan keringat berlebih dikenal dengan istilah hiperhidrosis. Mengutip dari laman Healthline, kondisi ini terjadi akibat kelenjar keringat yang terlalu aktif yang memicu keringat berlebih. Respons ini tidak berhubungan dengan suhu di dalam atau di luar ruangan atau tingkat aktivitas fisik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelenjar keringat akan terstimulasi oleh saraf apabila seseorang merasa emosional (terlalu bersemangat, gugup, takut atau cemas), banyak bergerak, kepanasan, atau mengonsumsi makanan pedas.
Beberapa orang mengabaikan keringat di tangan sebagai masalah kecil. Meskipun kondisi ini tidak selalu menunjukkan masalah serius, namun keringat berlebih terkadang merupakan gejala dari kondisi yang mendasarinya, seperti diabetes, menopause/hot flashes, gula darah rendah, tiroid yang terlalu aktif, serangan jantung, masalah sistem saraf, dan infeksi.
Menurut Asosiasi Hiperhidrosis Internasional, sekitar 2,8 persen atau 7,8 juta orang Amerika terkena hiperhidrosis. Bagi sebagian orang, gejala hiperhidrosi menyebabkan ketidaknyamanan dan kecemasan. Untuk mengatasi kondisi ini, penderita harus berkonsultasi dengan dokter.
WINDA OKTAVIA