ARMADILLO. Jangan salah dia bukan pelatih sepakbola dari
Brazil. Sekalipun dia memang tinggal di Amerika Selatan.
Badannya tegap dengan kulit yang tebal. Doyan makan semut. Kalau
di sini disebutkan orang trenggiling. Tapi jangan pandang
enteng, binatang mamalia inilah yang akan menyelamatkan manusia
dari lepra. Karena hanya dialah yang bisa mengembangbiakkan
basil penyakit ini untuk kemudian dibuatkan vaksin. Sudah sejak
lama para ahli mencari binatang yang bisa mengembangbiakkan
basil lepra. Kuda, anjing dan babi sudah dijajal tapi gagal.
Baru beberapa tahun yang lalu mereka menemukan armadillo di
Amerika Selatan. Binatang berkulit tebal ini punya suhu badan
yang lebih rendah dibandingkan manusia. Ini yang dicari-cari.
Karena basil lepra memang mengendap di bagian tubuh manusia yang
dingin.
Sekarang si Arma sudah diangkut dari tanah kelahirannya dan
dirumahkan di pusat-pusat penelitian di Amerika Serikat, Inggris
dan Norwegia. Ke dalam tubuh binatang tersebut dimasukkan basil
lepra. Basil tadi dibiarkan berkecamuk selama 1 sampai 2 tahun.
Lantas binatang armadillo pun dibunuh. Dari hati dan limpanya
disedotlah basil yang sudah berkembangbiak menjadi jutaan.
Seekor armadillo bisa menghasilkan 25.000 dosis vaksin.
Kutukan Tuhan
Lepra yang dulu tak bisa dicegah, karena dianggap penyakit
kutukan Tuhan, berkat armadillo diharapkan bisa ditampik. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) akan melaksanakan percobaan dengan vaksin
lepra tersebut tahun ini juga, di Birma atau India.
Kalau berhasil, vaksin ini akan mengurangi jumlah penderita
lepra yang tertebar di 90 negara. Menyiksa 15 juta orang. Di
Indonesia saja diperhitungkan 120.000 disergapnya. Di Amerika
Serikat pun masih bisa ditemukan. Tercatat 3.000 kasus di sana.
Sedangkan di Inggris 1.000, terutama di kalangan kaum imigran.
Sedih juga memikirkan bahwa lepra zaman mutakhir ini sudah bisa
pula mengembangkan kekebalan terhadap obat yang ada (sulfone).
Jika vaksin lepra yang sudah tersedia sekarang memang terbukti
manjur, sasaran para ahli tentu akan semakin sempit: Hanya untuk
mencari obat yang lebih ampuh. Dan memperkaya pengetahuan mereka
mengenai lepra. Sebab belum semua terungkap mengenai penyakit
ini.
Yang terakhir diketahui lepra tidak ditularkan lewat kontak
dengan penderita atau melalui benda yang mereka sentuh. "Ini tak
benar. Yang diketahui, penyakit itu disebarkan oleh lendir dari
hidung penderita. Tapi bagaimana ia masuk ke dalam tubuh manusia
tak ada yang tahu," ulas dr. Richard Rees, peneliti lepra dari
London.
Setelah berhasilnya pembuatan vaksin lepra dengan bantuan
armadillo, lepra atau kusta sudah diambang pintu kekalahan? "Ah,
siapa bilang begitu. Lepra merupakan penyakit yang aneh sehingga
kita memerlukan waktu 10 tahun untuk meyakinkan mujarab tidaknya
sebuah vaksin," tangkis dr. Phillip Draper, pemburu lepra yang
lain dari Inggris.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini