Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Terus-Terusan Sendawa? Ini 8 Pemicu Masalah Sendawa Berlebih

Sendawa terjadi ketika tubuh mengeluarkan udara berlebih dari saluran pencernaan melalui mulut. Bila sendawa berlebih, mungkin Anda alami ini.

1 Januari 2020 | 08.15 WIB

Ilustrasi kanker usus (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi kanker usus (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sendawa terjadi ketika tubuh mengeluarkan udara berlebih dari saluran pencernaan melalui mulut. Tiga hal berikut ini sering membuat Anda menelan banyak udara, yaitu makan dengan terburu-buru, mengonsumsi minuman bersoda, sedang mengalami stres atau kecemasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sendawa sebanyak beberapa kali setelah makan termasuk normal. Namun lain halnya dengan sendawa yang terlalu sering. Keseringan bersendawa patut diwaspadai, terutama bila Anda belum pernah mengalaminya atau disertai dengan rasa begah pada perut. Kondisi ini bisa saja menjadi gejala penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengetahui penyebab frekuensi bersendawa yang terlalu sering tentu penting sebelum Anda mempelajari cara menghilangkan sendawa. Apa sajakah yang bisa menjadi pemicunya?

1. Aerophagia
Aerophagia adalah kondisi ketika seseorang sering menelan udara, baik secara sadar maupun tidak sadar. Penyebabnya pastinya belum diketahui hingga sekarang, namun hal ini biasanya dipicu oleh makan terlalu cepat, mengunyah permen karet dan minum air terlalu cepat.

2. Gastroesophageal reflux disease (GERD)
GERD atau penyakit asam lambung naik terjadi ketika asam lambung kembali naik ke kerongkongan (esofagus). Akibatnya, Anda bisa sering mengalami sendawa.

3. Dispepsia
Gangguan pencernaan ini dapat membuat perut bagian tengah atas terasa sakit dan tidak nyaman kareana produksi asam lambung berlebih. Selain sendawa, Anda bisa mengalami kembung, mual, dan muntah.

4. Gastritis
Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung. Gejalanya bervariasi pada tiap orang, bahkan sebagian besar orang tidak mengalami gejala sama sekali. Radang ini dipicu oleh sering konsumsi alkohol, makanan pedas, dan asam.

5. Infeksi Helicobacter pylori
Jenis bakteri ini dapat menyebabkan infeksi di perut, yang kemudian memicu gejala dengan meningkatnya frekuensi sendawa Anda. Helicobacter pylori adalah bakteri yang dapat berkembang di saluran pencenaan, terutama di lambung. Yang rentan terkena infeksi ini adalah orang-orang yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk, rumah padat penduduk dan sering konsumsi OAINS dalam jangka panjang.

6. Irritable bowel syndrome (IBS)
IBS adalah gangguan pada usus besar yang dapat menyebabkan terlalu sering sendawa, kram, kembung, dan diare.

7. Intoleransi laktosa
Intoleransi laktosa terjadi ketika tubuh tidak mampu mencerna laktosa dengan baik. Anda bisa diare, mual, dan kembung, dan sering bersendawa.

8. Gangguan penyerapan fruktosa atau sorbitol
Gangguan ini timbul jika tubuh tidak dapat menyerap fruktosa dan sorbitol dengan baik. Mual, kembung, dan sakit perut adalah beberapa gejalanya.

SEHATQ

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus