Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Tidak Hanya Gondrong dan Pakai Blangkon, Ini Ciri Khas Gus Miftah

Gus Miftah memiliki ciri khas sendiri di antara para pendakwah lain. Apa saja keunikan gayanya?

22 Juni 2019 | 08.35 WIB

Deddy Corbuzier (kanan) belajar menghapal surat Alfatihah bersama Gus Miftah di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Jumat, 21 Juni 2019. Deddy menyangkal menjadi mualaf karena akan menikah dengan tunangannya yang beragama Islam. Instagram/@Gusmiftah
material-symbols:fullscreenPerbesar
Deddy Corbuzier (kanan) belajar menghapal surat Alfatihah bersama Gus Miftah di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Jumat, 21 Juni 2019. Deddy menyangkal menjadi mualaf karena akan menikah dengan tunangannya yang beragama Islam. Instagram/@Gusmiftah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak pendakwah yang berada di Jakarta. Namun pembawa acara Deddy Corbuzier rela terbang ke Yogyakarta untuk menemui Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah untuk melafalkan dua kalimat syahadat. Apa yang kira-kira membuat Deddy Corbuzier memilih Gus Miftah sebagai pembimbingnya dalam menganut agama Islam? Belum ada yang tahu. Namun salah satu yang sangat menarik perhatian Gus Miftah adalah berbagai ciri khasnya. Berbagai gaya nyentriknya, membuat Gus Miftah berbeda dari kebanyakan pendakwah. Hal yang cukup identik dengan dirinya, kacamata hitam, rambut gondrongnya bak penyuka gaya musisi rock, ditambah blangkon yang juga berwarna hitam.

Baca: Deddy Corbuzier Mualaf, Gus Miftah Ucap Selamat Datang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pria yang mendirikan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta pada tahun 2011 itu seringkali mengenakan kacamata hitam dalam berbagai aktivitasnya. Saat mengislamkan Deddy hari ini di Sleman misalnya.

Deddy Corbuzier memeluk Gus Miftah seusai membaca dua kalimat syahadat di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Jumat, 21 Juni 2019. Pemilik nama Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo ini menangis usai mengucap syahadat. Instagram/@Mastercorbuzier

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat berdakwah di berbagai lokasi, Miftah juga kerap mengenakan penutup kepala khas Jawa atau blangkon berwarna hitam, antara lain saat berdakwah di Blora, Lombok Timur dan Yogyakarta. Dari berbagai unggahan di laman Instagramnya, dia juga tampak memanjangkan rambutnya hingga ke bahunya.

Tak melulu gaya berbusana, Gus Miftah juga dikenal melalui gaya dakwah yang unik. Bukan di pengajian kaum ibu atau bapak, dia berdakwah di hadapan para pekerja seks komersial (PSK) dan preman di Sarkem (Pasar Kembang) atau dikenal sebagai lokalisasi di Yogyakarta dan klub malam.

 

Pemilik Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah, saat ditemui di kantor PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Senin, 17 September 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Bukan hanya di Yogyakarta, tempat hiburan di Bali juga jadi sasaran Miftah, salah satunya klub malam Boshe VVIP pada September 2018. Dalam sebuah video yang dia unggah, tampak puluhan PSK duduk mendengarkan salawat yang dia ucapkan.

Dakwah Miftah di dunia malam rupayanya mencuri perhatian pihak yang ingin masuk Islam. Seorang pria asal Bekasi, Photie Tiarto Chan salah satunya. "Ia berkeinginan menjadi islam karena terinspirasi dari dakwah saya di dunia malam ditambah melihat youtube sy dg bro @mastercorbuzier. Dan ini sudah orang yang kesekian kalinya, alhamdulillah," ungkap Miftah pada 7 April 2019 seperti dilansir Antara.

Baca: Gus Miftah: Deddy Corbuzier Akan Mualaf 21 Juni di Pesantren Saya

Jumat 21 Juni 2019, Gus Miftah dia membantu Deddy Corbuzier melafalkan dua kalimat syahadat. Dalam sebuah wawancara, Gus Miftah mengatakan Deddy sudah mempelajari Islam sejak delapan bulan lalu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus