Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tips Bedakan Gejala Maag dan Serangan Jantung

Salah satu gejala serangan jantung dan tukak lambung yang biasanya mirip ialah rasa nyeri di area dada. Dokter memberi tips membedakannya.

29 November 2023 | 09.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Sally Aman Nasution memberi tips membedakan gejala serangan jantung dan maag atau tukak lambung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Salah satu cara mengetes orang sakit lambung atau serangan jantung kalau dia minum obat lambung ada perbaikan dari rasa nyeri, kalau serangan jantung tentu tidak," kata Sally dalam diskusi daring, Selasa, 28 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menjelaskan salah satu gejala serangan jantung dan tukak lambung yang biasanya mirip ialah rasa nyeri di area dada. Secara lebih spesifik untuk penderita tukak lambung biasanya nyeri dada itu mengacu pada rasa nyeri di ulu hati dan tidak menjalar.

Berbeda dengan serangan jantung, rasa nyeri di dada biasanya menjalar ke daerah sekitar pembuluh koroner yang tersumbat. Misalnya, pembuluh koroner bagian kanan atas yang mengalami sumbatan, maka biasanya penjalaran bisa terasa ke lengan dan pundak bagian kanan. Hal itu dapat menjadi tanda pertama yang bisa membedakan antara gejala serangan jantung dan maag.

Ingat pemicunya
Selanjutnya, untuk membedakan nyeri antara gejala serangan jantung dan maag, penderita harus mengingat peristiwa sebelum mengalami nyeri di dadanya itu. Apabila penderita nyeri dada sebelumnya telat makan atau makan berlebihan sehingga bisa memicu produksi asam lambung, besar kemungkinan ia mengalami gejala maag. Sedangkan apabila sebelumnya menderita nyeri dada seusai melakukan aktivitas berat seperti berolahraga di malam hari, besar kemungkinan ia mengalami gejala serangan jantung.

"Fisik yang stres atau tertekan itu artinya ia habis melakukan aktivitas fisik yang berat seperti futsal atau tenis. Kalau pembuluh darah tidak bisa mengalirkan darah dengan benar itu bisa jadi pemicu yang mencetuskan serangan jantung," papar Sally.

Ia juga mengatakan potensi gejala serangan jantung semakin besar apabila nyeri dada tersebut diikuti gejala lain berupa sakit kepala ringan, mual, hingga keringat dingin. Menurutnya, apabila gejala-gejala tersebut dirasakan ada baiknya penderita segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat dari tenaga medis.

"Kalau sudah seperti itu, penderita boleh menduga itu gejala serangan jantung. Agar tepat penanganannya bisa cari fasilitas kesehatan terdekat supaya dapat dipastikan penyebabnya oleh tenaga medis," saran Sally.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus