Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tips Buang Obat Kedaluwarsa agar Tak Disalahgunakan

Ada beberapa cara membuang obat kedaluwarsa yang benar agar tidak dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab atau merusak lingkungan.

21 Oktober 2022 | 20.53 WIB

Ribuan obat kadaluwarsa disita oleh penyidik Polres Metro Bekasi. Obat-obatan itu didapat tersangka JU dari pemulung di TPST Bantargebang untuk didistribusikan kembali ke toko obat di Pramuka, Jakarta Timur. Tempo/Adi Warsono
Perbesar
Ribuan obat kadaluwarsa disita oleh penyidik Polres Metro Bekasi. Obat-obatan itu didapat tersangka JU dari pemulung di TPST Bantargebang untuk didistribusikan kembali ke toko obat di Pramuka, Jakarta Timur. Tempo/Adi Warsono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Bukan hanya makanan, obat yang sudah kedaluwarsa juga harus segera dibuang. Namun, jangan sembarangan membuangnya. Ada beberapa cara membuang obat kedaluwarsa yang benar agar tidak dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab atau merusak lingkungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Jangan langsung dibuang ke tempat sampah agar tidak disalahgunakan," kata Kepala Seksi Kefarmasian Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Hari Sulistiyono.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelum dibuang, rusak dulu kemasan agar identitas obat hilang dan tak bisa disalahgunakan. Kemudian, hancurkan obat-obat seperti tablet dan campurkan dulu dengan bahan lain seperti tanah sebelum dibuang. Khusus antibiotik, proses pembuangan yang sembarangan justru dapat berdampak buruk pada lingkungan. Bila memiliki obat antibiotik yang sudah kedaluwarsa, dia menyarankan untuk membawanya ke puskesmas atau apotek yang memiliki tempat khusus untuk obat kedaluwarsa.

"Taruh di sana saja biar nanti dimusnahkan oleh pihak yang bertanggung jawab sehingga tidak berdampak kepada lingkungan," ujar Hari.

Ia mengingatkan orang tua untuk tidak segera memberikan anak antibiotik ketika timbul gejala batuk atau pilek tanpa gejala lain. Antibiotik sebaiknya tidak diberikan kecuali gejala masih berlanjut setelah tiga hari. Antibiotik bertujuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab penyakit. Meski gejala sudah hilang, pasien harus tetap disiplin mengonsumsinya sampai habis sesuai instruksi dari dokter.

"Setelah minum obat harus sampai habis karena nanti dampaknya resistensi yang kebal bibit penyakit. Kalau kondisi yang sama minum obat sama, penyakit sudah kebal dan tidak sembuh," jelasnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus