Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perlindungan Vitamin C |
Sehat itu memang sesuatu yang mahal. Namun, untuk menjadi sehat sebenarnya tak perlu sarana mahal. Sayur dan buah, yang lebih murah daripada daging, ternyata bisa jadi senjata ampuh mempertahankan diri dari serangan stroke.
Sebuah tim peneliti dari Jepang menemukan bahwa orang-orang yang darahnya banyak mengandung vitamin C kemungkinan terserang stroke lebih kecil ketimbang orang yang miskin antioksidan itu. Penemuan ini makin memperkuat bukti bahwa makan banyak sayur dan buah-buahan dapat melindungi diri dari serangan fatal itu.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Stroke itu melibatkan lebih dari 2.000 pria dan wanita. Darah mereka diperiksa untuk mengetahui kandungan vitamin C-nya. Selama periode 20 tahun, 196 di antara mereka memang pernah terserang stroke. Namun, risiko terkena serangan otak itu 70 persen lebih tinggi pada mereka yang kandungan darahnya hanya terdapat sedikit vitamin C. Bahkan pasien yang punya risiko tinggi karena tekanan darahnya tinggi, perokok dan peminum, juga diuntungkan oleh vitamin C.
Studi sebelumnya memperlihatkan hubungan antara asupan makanan yang kaya vitamin C serta potasium dan rendahnya angka serangan stroke. Studi para peneliti Jepang itu juga mengonfirmasi asosiasi antara sayuran dan risiko terserang stroke. Dr. Tetsuji Yokoyama, salah seorang peneliti epidemiologi di Medical Research Institute of Tokyo Medical and Dental University, kepada BBC News mengatakan, ”Risiko terserang stroke adalah 58 persen lebih rendah pada orang-orang yang mengonsumsi sayuran enam hingga tujuh hari per minggu, dibandingkan dengan yang cuma mengonsumsi sayuran dua hari dalam seminggu.”
Kuncinya adalah sayur dan buah, bukan suplemen berupa vitamin C yang sudah dalam bentuk jadi. Memang, suplemen vitamin C bisa juga meningkatkan kadar vitamin itu dalam darah. Namun, seperti ditemukan pada awal studi, orang Jepang jarang yang punya kebiasaan mengonsumsi vitamin dalam bentuk jadi. Itu sebabnya sulit disimpulkan bahwa suplemen makanan dapat memberikan proteksi sebagaimana sayuran.
Manfaat Ginkgo Biloba |
Nama ginkgo biloba kini mungkin tak asing lagi bagi telinga orang Indonesia. Tak kurang pesulap Deddy Corbuzier yang ikut memopulerkannya melalui iklan sebuah produk suplemen makanan yang mengandung ginkgo biloba. Sebenarnya, substansi ini telah lama diperkenalkan sebagai terapi alternatif untuk meningkatkan daya ingat atau mempertajam kinerja mental. Namun, suplemen ini ternyata justru belum bisa membuktikan diri punya efek menguntungkan bagi kaum berusia lanjut—kalangan yang justru punya masalah dengan daya ingat.
Begitulah hasil studi yang dilakukan Dr. Martien C.J.M. van Dongen dan koleganya. Studi dilakukan pada 214 pasien Belanda yang menjalani perawatan di rumah—63 pasien penderita kepikunan (demensia) dan 151 pasien yang kehilangan daya ingat berhubungan dengan usia yang kian lanjut.
Para sukarelawan penelitian itu dibagi menjadi tiga grup: yang mendapatkan ginkgo biloba 160 miligram, 240 miligram, dan yang hanya mendapat pil plasebo. Para peneliti menggunakan berbagai macam pengujian untuk mengukur perkembangan kinerja mental. Setelah 24 minggu, mereka menemukan efek positif yang terjadi hanya pada tingkat perhatian diri dalam kegiatan sehari-hari dan pada uji pembuatan jejak, yakni peserta tes diminta memasang dengan tepat 30 nomor secepat mungkin.
Para peneliti berpendapat, walaupun pada awalnya secara statistik signifikan, kedua efek itu sangat jauh dari mengesankan. Bahkan ketika dosis ginkgo tinggi dan dosis rendah dikombinasi, tetap saja tidak terlihat efek positif pada status mental.
”Kami menyimpulkan bahwa percobaan kami telah gagal untuk memperlihatkan efek menguntungkan ginkgo pada pasien manula dengan demensia dan kerusakan memori karena usia lanjut, yang diperlihatkan pada beberapa percobaan sebelumnya,” tulis Van Dongen dan koleganya di Journal of the American Geriatrics Society.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo