Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Papua selama ini terkenal dengan kekayaan ragam budaya dan alamnya. Jika bicara kuliner khas Papua, kebanyakan orang di wilayah lain di Indonesia hanya mengenal Papeda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Padahal selain papeda Pulau Papua banyak menyimpan makanan khas lain dengan cita rasa unik dan menggoda nafsu makan.
Berikut ini beberapa kuliner khas Papua yang perlu dicicipi kalau berkunjung ke Bumi Cenderawasih.
Ikan Bakar Manokwari
Sajian khas Papua Barat ini sangat enak dinikmati dengan bumbu ekstra pedas. Ciri khas dari kuliner ini adalah bumbu tabur yang berupa sambal digiling kasar dan disajikan mentah.
Sate Ulat Sagu
Lewat tangan-tangan masyarakat Papua, ulat dapat diolah menjadi sajian berbentuk sate. Selain rasanya lezat, makanan ini kaya gizi dan bermanfaat bagi tubuh.
Ulat sagu didapat dari pohon sagu yang sudah tua dan lapuk. Orang Papua biasanya makan ulat sagu secara langsung tanpa diolah.
Ikan Bungkus
Ikan bungkus merupakan ikan bakar yang yang dibungkus dengan daun talas, bukan daun pisang.
Biasanya ikan yang dimasak adalah ikan laut, bukan ikan air tawar. Cara mengolahnya cukup lama karena dibakar di atas api kecil agar semua bumbu meresap ke dalam daging.
Udang Selingkuh
Makanan ini memiliki nama yang cukup unik dan menarik. Selain itu, kuliner satu ini juga memiliki cita rasa yang luar biasa nikmat.
Proses pembuatannya udang selingkuh sebenarnya tidak ribet. Udang cukup digoreng atau direbus.
Aunu Senebre
Aunu Senebre merupakan kuliner khas Papua. Kuliner satu ini terbuat dari bahan pokok, yaitu nasi dan ikan teri. Bumbu yang digunakan pun tidak terlalu banyak.
Cara mengolahnya: nasi dan ikan teri digoreng, lalu dicampur dengan daun talas dan kelapa. Kemudian proses terakhirnya dikukus.
Rasa kuliner satu ini sangat gurih dan lezat. Teksturnya kering. Biasanya kuliner satu ini dimakan bersama dengan papeda.
Sambal Colo-colo
Sebenarnya, sambal ini berasal dari Ambon dan Manado. Namun sambal ini begitu populer di Papua.
Rasa pedasnya sangat khas, serta memiliki sedikit rasa asam dari kandungan jeruk nipis.
Di Timika, sambal colo-colo ini diolah bersama ikan dabu-dabu yang dibakar kemudian dibalut sambal yang terbuat dari cabe, jeruk nipis, dan rempah lainnya.
Keripik Keladi
Keripik keladi merupakan keripik dari ubi keladi. Biasanya keripik ini dijadikan cemilan dan oleh-oleh.
Keripik ini menawarkan tiga varian rasa, yakni pedas, manis, dan gurih. Keripik keladi merupakan oleh-oleh khas yang paling populer di Kota Sorong, Papua, karena hampir tersedia di setiap toko di sana.
M. RIZQI AKBAR
Baca juga: