Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang yang masih belum paham benar mengenai perbedaan kanker otak dan tumor otak, bahkan sering mengaitkan atau menyamakan. Padahal, kanker dan tumor otak itu berbeda, dilihat berdasarkan proses secara klinis dan juga mikroskopis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Semua tumor yang tumbuh di otak, baik secara klinis dan mikroskopis, kalau klinis biasanya memberikan efek klinis yang menyebabkan kelumpuhan, muntah-muntah dalam waktu lama. Tapi kalau mikroskopis yang dilihat dari mikroskop sifatnya ganas dan bisa menyebar ke seluruh tubuh," kata spesialis saraf RSUD Wangaya, Denpasar, dr. I ketut Sumada, Sp.S.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia menegaskan jika ada tumbuh daging, baik di kulit dan juga organ intim lain, dengan penyebaran tidak cepat dan tidak ganas, disebut dengan tumor. Sedangkan jika tumbuhnya daging di kulit maupun otak, dengan tingkat penyebaran yang cepat dan setiap hari akan terus tumbuh dan bisa menyebar ke organ lain melalui pembuluh darah disebut dengan kanker.
Selain itu, rentang waktu tumbuhnya juga berbeda. Apabila jenis tumor selama setahun hingga dua tahun akan tetap ukurannya, sedangkan kanker dalam hitungan bulan akan terus tumbuh dan menjadi ganas karena menyebar ke seluruh tubuh.
"Kalau tumor ganas bisa ditemukan sejak stadium dini, atau stadium 1. Dari stadium awal ini kita berharap sembuhnya sempurna, kalau masuk di stadium 3 atau di atas tiga hampir pasti sudah menyebar di tempat lain, walaupun dioperasi tetap tumbuh juga. Untuk stadium ke atas kita operasi itu untuk penyelamatan bukan penyembuhan, pasien tetap bisa bertahan tapi tumbuh lagi," kata Sumada.
Ia juga menjelaskan bahwa tumor otak harus ditemukan asal penyebarannya, baik primer maupun sekunder. Menurutnya, penyebaran primer ialah penyebaran yang tumbuh secara murni di bagian otak dan tidak ditemukan di bagian lain. Sedangkan sekunder ialah penyebaran dari organ tubuh lain ke otak.
"Paling tidak harus dilakukan pengecekan CT Scan, MRI (Magnetic Resonance Imaging), jadi enggak semua berawal dari tumor lalu jadi kanker. Kalau tumor itu kan benjolan yang jinak, sedangkan benjolan yang ganas disebut kanker. Tapi tumor yang mengarah ke kanker bisa terjadi tapi tidak semua ganas," jelasnya.
Menurutnya, untuk dapat mengetahui jenis kanker dengan tingkat stadiumnya wajib untuk dilakukan biopsi. Biopsi merupakan tindakan pengambilan jaringan sebagai bahan laboratorium untuk diperiksa.
"Jadi dengan dibiopsi, tumornya diambil lalu dicek melalui mikroskop, masuk jenis apa, bisa dilihat dari tempat tumbuhnya, tapi yang pasti harus diambil dan dilihat lewat mikroskop itu," tambahnya.