Sebab, selain menjual secara offline, Warung KPK juga memanfaatkan layanan GrabFood untuk meningkatkan pendapatan. Layanan promo dari aplikasi transportasi berbasis online tersebut diakui Brian menjadi salah satu faktor meningkatnya pendapatan.
"Awalnya di medsos juga, sejak 2017 Grab masuk ke Balikpapan langsung daftar. 50 persen penjualan per hari dari online," kata Brian di Warung KPK, Kota Balikpapan, Rabu, 29 Agustus 2019.
Jika orderan sedang tinggi, saat bulan Ramadan, pelanggan hampir 100 persen memesan secara online. Brian membuka usaha sejak 2012. Sambalnya yang pedas menjadi ciri khas Warung KPK. Untuk menu favorit, sejak 2012, ayam geprek paling banyak diminati.
"Ayam geprek dulu belum viral. Ayam geprek kami juga tampil beda, kalau yang lain pakai tepung kriuk, kami tidak," kata Brian. Awal Brian jualan, ia mengaku mendapat menu langsung dari sang ibu. Sejak 2015, ia berkreasi menciptakan resep sendiri, dan kian banyak variannya.
Mengapa menyajikan resep makanan pedas sebagai khas dagangannya? Brian menilai, setengah dari pecinta kuliner di Balikpapan menyukai pedas.
"Jadi peluangnya besar. Walau ciri khas saya pedes, masih ada juga menu makanan yang tidak pedas juga. Agar semua bisa memilih," lanjut dia.
Ia juga menjelaskan, yang membuat ramai ialah 70 persen pelanggan yang datang ke warung KPK adalah para keluarga, dan sebagian pasangan muda-mudi.
Selain memanfaatkan platform online, keberadaan komunitas tempatnya bersosialisasi juga menjadi salah satu pelanggan Warung KPK, "Sebelum ada Grab, saya ikut komunitas motor. Promo lewat teman-teman melalui pergaulan. Endorse diri sendiri pas di atas panggung, promoin warung KPK," kata Brian yang juga ahli seni sulap.
Brian Murpratomo pemilik Warung KPK yang berkreasi dengan sambal pedas. TEMPO/Sapri Maulana
Brian berharap, Warung KPK semakin berkembang dan bisa memiliki banyak cabang di Kalimantan Timur. Apalagi, penetapan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kaltim telah diumumkan. Ia juga berharap hal itu dapat menjadi penyemangat dirinya untuk mengembangkan warung KPK.
SAPRI MAULANA