Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Usaha Menaklukkan Sakazakii

3 Maret 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kehadiran Enterobacter sakazakii pada susu formula dan makanan bayi sebenarnya sudah menjadi perhatian dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO) serta Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), dua lembaga di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, beberapa kali menggelar pertemuan internasional, membahas masalah ini.

Tujuannya merevisi standardisasi keamanan pangan untuk bayi dan anak-anak internasional, Recommended International Code of Hygienic Practices for Foods for Infants and Children. Maklum Code of Hygienic Practices yang dibakukan sejak 1979 itu belum memuat pengaturan tentang penanggulangan Enterobacter sakazakii.

Mulanya, berdatangan laporan dari negara maju tentang kontaminasi Enterobacter sakazakii dalam susu formula. Ada beberapa kejadian, sakazakii mengakibatkan kematian bayi yang dirawat di unit intensif rumah sakit. Bahkan muncul laporan kematian bayi yang sudah berada di rumah akibat infeksi sakazakii ini. Pokoknya, pola penyakit yang ditimbulkan bakteri ini kepada bayi masih tidak jelas. Data tentang karakter dan sepak terjang Enterobacter sakazakii juga belum lengkap dan masih samar.

Untuk itu, Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara di Eropa Barat ingin segera membakukan mekanisme pengaturan tambahan agar produk susu dan makanan bayi bebas dari mikroorganisme ”pendatang baru” seperti sakazakii. Diharapkan nantinya terbentuk petunjuk pelaksanaan dan semua informasi tentang penanggulangan Enterobacter sakazakii dalam Codex Committee on Food Hygiene (CCFH).

Pembahasan pun sudah berjalan ke tahap lanjut. Pada 2004, WHO mengadakan pertemuan internasional yang membahas berbagai penjelasan dan laporan ilmiah tentang Enterobacter sakazakii. Pada tahun yang sama, digelar pertemuan yang mengusulkan revisi CCFH.

Tahun berikutnya muncul kesepakatan dari badan pembuat keputusan tertinggi WHO, World Health Assembly, bahwa sakazakii perlu ditanggulangi bersama. Lalu, selama 2006 hingga 2007, diselenggarakan empat kali pertemuan untuk mematangkan standar internasional baru bagi keamanan susu formula, terutama dari ancaman sakazakii.

Standardisasi baru ini penting karena Enterobacter sakazakii berbeda dengan bakteri lain yang biasa hadir dalam susu formula. Escherichia coli, Salmonella, dan Shigella paling hanya menyebabkan diare. Sedangkan si ”pendatang baru” bisa mengakibatkan hal yang mengerikan, seperti infeksi selaput otak dan berkembangnya bakteri dalam darah. Ujung-ujungnya adalah kematian si jabang bayi.

Hingga kini WHO masih menyempurnakan standardisasi kesehatan susu formula, mulai dari proses produksi, distribusi, persiapan sebelum penyajian, hingga diberikan kepada si bayi. Mekanisme yang diatur itu begitu detail, termasuk memerinci temperatur ruangan ketika susu diberikan dan lama persiapan pembuatan susu. Bahkan disiapkan beberapa skenario. Misalnya, bagaimana bila susu dibuat pada suhu ruangan relatif dingin atau bagaimana bila hangat. Berapa lama daya tahan susu formula sebelum terjangkiti Enterobacter sakazakii. Yang juga wajib adalah membubuhkan label ”tidak steril” pada kemasan susu formula.

Standardisasi tampaknya tidak menjadi masalah bagi negara maju. Mereka memang punya perhatian besar dalam hal keamanan dan kebersihan susu dan makanan bayi. Yang dikhawatirkan WHO adalah kondisi di negara berkembang dan terbelakang. Karena lebih banyak jumlah bayi lahir dengan berat badan kurang, banyak ibu penderita HIV, dan standar kesehatan yang masih rendah, ancaman Enterobacter sakazakii pasti akan lebih besar. Dan sulit terdeteksi.

Bina Bektiati

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus