Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden atau Pilpres 2024 semakin dekat, tentu kita sudah banyak mendengar janji-janji kampanye dari pasangan calon mana pun. Janji-janji itu didasarkan pada visi dan misi. Salah satu misi yang menarik perhatian datang dari pasangan Ganjar-Mahfud.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Misi yang dimaksud Ganjar Pranowo dan Mahfud MD adalah misi pertama, yaitu mempercepat pembangunan manusia Indonesia unggul yang berkualitas, produktif, dan berkepribadian. Hal yang menarik perhatian adalah turunannya yang membahas mengenai kesehatan jiwa dan raga, utamanya penguatan kesehatan mental. Tentunya dengan tidak mengesampingkan aspek kesehatan yang lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ganjar dan Mahfud berjanji akan menyediakan nomor darurat bagi masyarakat yang mengalami masalah mental. Nomor tersebut dibuka 24 jam 7 hari seminggu. Selain itu, masyarakat bebas menghubunginya tanpa biaya apa pun. Untuk mengoptimalkannya, Ganjar dan Mahfud juga berjanji akan membuat lembaga komunikasi kritis yang menangani panggilan masyarakat tersebut.
Isu mengenai kesehatan mental tentu menjadi daya tarik tersendiri, utamanya bagi Gen Z. Generasi paling muda yang akan ikut menggunakan hak suaranya dalam Pilpres 2024. Seperti populernya saat ini, isu kesehatan mental mendapat perhatian lebih dari Gen Z dibanding generasi lainnya. Mulai dari penggunaan istilah mental, sampai dengan berani berkonsultasi ke layanan kesehatan mental adalah citra dari Gen Z.
Isu kesehatan mental terlihat lebih dekat terhadap Gen Z dalam misi Ganjar dan Mahfud. Hal ini didasarkan pada janji mereka yang akan membuat pos-pos konseling di seluruh kampus. Bahkan seluruh puskesmas dan rumah sakit di Indonesia dijanjikan akan memiliki layanan dan fasilitas kesehatan jiwa.
Tentu misi tersebut sangat berdampak jika benar-benar dilaksanakan. Misalnya saja bagi Gen Z, ketertarikannya akan isu kesehatan mental bukan sekadar tren populer. Lebih dari itu di luar opini umum yang banyak menyatakan Gen Z sebagai generasi paling berprivilese, banyak dari mereka yang mengalami keadaan sebaliknya. Kondisi yang diandaikan nyaman oleh banyak orang, tidak selamanya menjamin kesehatan mental yang baik.
Oleh karena itu, Ganjar-Mahfud bisa mendapatkan perhatian lebih dari Gen Z. Namun, perhatian itu akan sangat tidak berguna bila misi itu tidak dijalankan dengan benar. Lebih jauh lagi, nantinya siapa pun yang akan menjadi pemenang Pilpres 2024 tentunya perlu memperhatikan isu mental. Hal tersebut harus karena kesehatan mental yang baik bukan lagi omongan mengawang-ngawang, tetapi sudah jadi hak bagi setiap warga negara Indonesia.