Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MEREBAKNYA wabah flu babi di Meksiko dan belahan dunia lainnya membuat banyak pihak mencari pencegah dan cara pengobatannya. Produsen obat milik negara, PT Biofarma, pun siaga memproduksi vaksin antivirus flu babi atau yang terkenal dengan istilah H1N1. Biofarma memang tengah mengembangkan vaksin flu musiman lainnya.
Masalahnya, menurut juru bicara Bio Farma, Tedi Herawan, perusahaan ini belum mendapatkan informasi dari Badan Kesehatan Dunia, WHO, tentang strain virus tersebut. ”Biasanya, jenis virus atau virus bisa didapat dari penderita flu babi. Jadi, kami harus mengetahui vaksin dari strain virus seperti apa yang harus dibuat,” ujarnya.
Tak mudah memang mengobati flu, apalagi bila jenis virusnya masih belum diketahui secara jelas. Menurut dokter ahli penyakit tropis Universitas Padjadjaran, Bandung, Primal Sudjana, tiap tahun vaksin flu berubah, termasuk dalam kasus flu babi yang bermula dari Meksiko ini. ”WHO yang menetapkan, tergantung wabah flu yang berkembang,” ujarnya. Apalagi virus yang berkembang di bagian selatan dan utara dunia berbeda.
Virus influenza bermutasi sangat cepat sehingga dapat membuat sebuah vaksin dalam suatu musim menjadi tidak efektif pada musim selanjutnya. Dalam pertemuan Komite Penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit WHO, setiap awal tahun diadakan pembahasan tentang jenis strain virus influenza yang akan berkembang selama musim flu berikutnya. Lalu produsen memproduksi vaksin berdasarkan rekomendasi tersebut.
Berdasarkan catatan WHO, vaksinasi flu punya kemampuan mencegah sakit 70 sampai 90 persen. Itu bergantung pada lama dan intensitas musim flu, serta kondisi kesehatan seseorang. Dalam beberapa kasus, orang yang mendapat vaksinasi flu masih dapat terkena flu, karena yang menyerang adalah virus jenis lain atau orang tersebut memiliki risiko tinggi terhadap komplikasi akibat flu, seperti radang paru-paru, serangan jantung, dan stroke.
Karena itu vaksin virus flu penting. Suntikan flu mengandung vaksin yang berasal dari virus mati. Injeksi vaksin ini tidak akan menyebabkan seseorang tidak sakit flu, tetapi membuat tubuh mengembangkan antibodi yang dibutuhkan mencegah virus influenza.
Biasanya, injeksi diberikan pada lengan. Ada sedikit reaksi akibat injeksi seperti rasa sakit pada tempat suntikan, nyeri otot ringan, atau demam. Reaksi tersebut bertahan satu sampai dua hari dan lebih sering muncul pada anak-anak yang tidak pernah terpapar virus flu.
Cara lain menangkal flu, vaksin disemprot melalui hidung. FluMist, nama vaksin semprot itu, mengandung dosis kecil virus flu hidup yang telah dilemahkan. Vaksin itu mendorong respons kekebalan dalam hidung dan saluran napas bagian atas kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
Vaksin flu melindungi seseorang terhadap dua atau tiga jenis virus influenza yang umum. Namun vaksin flu tidak dapat melindungi dari infeksi virus bukan influenza seperti virus penyebab pilek. Banyak orang yang salah mengira bahwa tidak akan sakit sama sekali jika sudah mendapat vaksin flu.
Namun tak semua orang harus divaksinasi flu. Sebagian besar orang yang ingin mengurangi risiko influenza bisa mendapatkan injeksi vaksin flu. Komite Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan vaksin flu pada orang hamil, berusia 50 tahun atau lebih, memiliki kondisi medis kronis, perawat anak atau pekerja pelayanan kesehatan, orang yang hidup dengan atau merawat seseorang yang berisiko tinggi terkena komplikasi flu.
Sedangkan orang yang sebaiknya tidak mendapatkan vaksin flu, antara lain, yang memiliki reaksi alergi terhadap vaksin di masa lalu, alergi telur, mengidap sindrom Guillain-Barre (penyakit autoimunitas yang serius menyerang saraf di luar otak dan urat saraf tulang belakang) dalam waktu enam minggu setelah menerima vaksin flu di masa lampau, dan demam. ”Bila demam, tunggu sampai suhu menurun dan kondisi membaik,” ujar Primal.
Ahmad Taufik
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo