Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Viral Ajakan Makan Daging Mentah di Medsos, Pakar Ingatkan Bahayanya

Banyak konsekuensi makan daging mentah karena mengandung bakteri berbahaya. Pakar pun menentang ajakan yang viral di TikTok.

15 Januari 2024 | 22.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi daging merah. Pixabay.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tayangan di media sosial TikTok tiba-tiba viral. Isinya ajakan untuk makan daging mentah yang disebut bisa menambah energi dan memperbaiki pencernaan. Benarkah?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ilmu pengetahuan tak pernah mengklaim demikian. Lalu, ajakan itu juga tak didukung oleh badan kesehatan di Amerika Serikat. Faktanya, Departemen Pertanian negeri itu (USDA) jelas-jelas menentang saran tersebut, bahkan dalam potongan kecil sekali pun. Anda bukan hanya tak dianjurkan makan daging mentah, bahkan mengolahnya pun harus hati-hati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pastikan untuk mencuci tangan, pisahkan daging mentah dengan makanan lain, dan simpan sisa daging dengan benar untuk memastikan keamanan makanan matang lainnya," pesan Audra Wilson, pakar diet bariatrik di Northwestern Medicine Delnor Hospital kepada USA Today.

Bahaya makan daging mentah
Banyak konsekuensi makan daging mentah. Daging mentah mengandung bakteri berbahaya seperti salmonella, kampilobakter, listeria, dan E. coli, masing-masing bisa mengganggu saluran pencernaan dan bisa menyebabkan penyakit akibat makanan, termasuk gejala keracunan makanan seperti muntah dan diare. 

Pada lansia, anak-anak, dan wanita hamil, bakteri tersebut bisa menyebabkan sakit parah atau bahkan kematian. Satu-satunya cara untuk mengurangi risiko tersebut dan membunuh bakter berbahaya terkait daging mentah adalah dengan memasaknya secara benar, kata pakar diet Julia Zumpano dari Cleveland Clinic. Daging harus dimasak sampai matang, tak cuma setengah matang seperti pada steak yang sering dipesan orang di restoran.

"Steak setengah matang masih berpotensi mengandung bakteri tersebut," ujar Zumpano. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus