Vitamin panjang umur

MAKANLAH vitamin C 1 gram sehari dan umur anda akan bertambah panjang 35 tahun. Begitu sederhana kedengaran. Tapi yang mengatakan ini Linus Pauling, ahli kimia Amerika Serikat, satu-satunya sarjana yang telah memenangkan dua kali Hadiah Nobel: untuk kimia tahun 1954, untuk perdamaian tahun 1963. Pauling, anak saudagar obat-obatan itu dalam usia 79 tahun penuh vitalitas dan masih menekuni laboratoriumnya di Menlo Park, dekat Universitas Stanford, California dalam usaha mencari keterangan lebih mendalam mengenai penyakit mental. Ia sendiri sejak 13 tahun lalu mengamalkan makan vitamin C dosis tinggi untuk menampik penyakit, terutama flu. Mula-mula dimakannya 3 gram sehari, kemudian dia tingkatkan menjadi 10 gram, 3 kali makan sehari. Itu berarti tiap hari sama dengan menelan sekitar 200 butir vitamin C yang banyak beredar di pasaran Indonesia. Kalau sudah ada tanda-tanda flu bakal menyerang, dosis tadi dilipatgandakannya menjadi 2 atau tiga kali. "Dengan begitu biasanya saya terhindar dari flu. Kalaupun masih terserang juga, hanya flu yang enteng-enteng saja," katanya kepada majalah Runner's World baru-baru ini. Untuk lari atau bentuk gerak badan yang lain Pauling menyebutkan vitamin C akan meningkatkan kemampuan. Karena vitamin itu akan berinteraksi dengan oksigen dan dalam keadaan tertentu berubah menjadi zat oksigen. Supaya hidup sehat, katanya, orang harus memakan vitamin C tambahan. Karena vitamin ini akan meningkatkan daya tolak tubuh terhadap pembawa penyakit --virus dan bakteri. Juga mempercepat rusaknya sel-sel abnormal, seperti sel kanker. Pokoknya vitamin ini sangat mustajab. Setelah melakukan penelitian selama hampir 20 tahun Pauling berkesimpulan: "Manusia sedang menderita kekurangan vitamin C." Jumlah vitamin yang dimakan orang sekarang masih terlalu sedikit. Ini terutama disebabkan oleh keyakinan bahwa penyakit sariawan-usus yang bisa membunuh itu sudah bisa dicegah dengan 5 atau 10 miligram. Kemudian para ahli gizi pun mengatakan 40 atau 50 miligram sehari sebagai batas yang layak dimakan seseorang. "Saya memperhitungkan apabila seseorang memakan vitamin C dalam jumlah yang tepat dan bergaya hidup sehat, usianya akan bertambah 25 tahun. Malahan bisa mencapai 35 tahun kalau rokok dihentikan. Sedangkan perpanjangan umur itu bukanlah masa yang sia-sia. Tapi masa hidup sehat dan menikmatkan," katanya. Ia menganjurkan agar orang saban hari menelan 1 sampai 4 gram, karena jumlah ini dianggapnya mendekati batas maksimum untuk rata-rata orang. Edan Bahwa vitamin C dosis tinggi bisa mencegah flu sudah bertahun-tahun dikemukakan Pauling. Tanpa sanggahan yang berarti dari sarjana lain. Tetapi ucapannya tentang kemampuan vitamin itu menolak kanker banyak memancing perdebatan. Sedangkan ia sendiri tambah maju saja dengan keyakinannya. "Sungguh vitamin C bisa mencegah kanker. Banyak bukti yang membuat saya sampai pada kesimpulan kalau orang memakan banyak-banyak vitamin C-1 gram atau lebih -- kemungkinan mereka terserang kanker hanya 25% dibandingkan dengan orang yang memakannya dalam jumlah sedikit," katanya. Pauling bercerita tentang penelitian yang pernah dilaksanakannya bersama teman sejawatnya Dr Ewan Cameron terhadap 1000 penderita kanker di sebuah rumahsakit. Lebih dari 500 pasien menderita kanker stadium penghabisan. Dalam penelitian tadi pasien tadi tidak diberi obat-obat kanker, kecuali vitamin C dan narkotik untuk menghilangkan rasa sakit. Dari penelitian itu Pauling melihat bahwa untuk penderita kanker yang sudah lanjut vitamin C menunjukaan khasiat yang nyata. Pasien merasa lebih enak. Nafsu makan tumbuh dan mulai ada gairah untuk bekerja kembali. Umur mereka juga lebih panjang. Kalau secara pukul rata penderita kanker tingkat lanjut yang tak kebagian vitamin C hanya bisa bertahan hidup 2 bulan, maka yang dapat vitamin C dosis tinggi bisa bertahan sampai setahun lagi atau lebih. Kurang Berarti Jadi bagaimana dengan obat-obat kanker yang ada (kemotherapy)? "Ya. Sembilan puluh lima persen penderita kanker -- bukan leukemia dan lymphoma ganas --chemotherapy kurang nilainya. Begitu sedikit artinya, hingga timbul kesangsian apakah dia perlu dipergunakan. Dia memang menunda kematian barang sedikit, tapi efek sampingnya membuat pasien sengsara," ulasnya. Dalam penerbitan yang sama Runner'S World juga memuat wawancara dengan Dr. Wayne Bidlack, guru besar gizi di University of Southern California. "Cukup banyak alasan untuk tidak memakan vitamin C dalam jumlah besar -- 3 sampai 5 gram per hari -- sebagaimana dikatakan Linus Pauling, karena dengan berbuat begitu anda merombak alat pencernaan bagaikan orang edan. Perut anda tak bisa menyerap secepat itu," kata Bidlack. Tapi heran juga mengapa Puling masih bisa hidup terus sampai sekarang, padahal yang dia makan (seperti dia akui sendiri) mencapai 10 gram sehari. "Menurut hemat saya pengobatan dengan dosis tinggi akan membawa kesulitan karena dia merusak keseimbangan gizi," kata Bidlack. Sementara itu dalam majalah kedokteran The New England Journal of Medicine yang dikutip The New York Times 30 September 1979, ditulis tentang percobaan klinis untuk vitamin C terhadap 150 pasien kanker di Mayo Clinic. Para peneliti menemukan 58% dari pasien yang memperoleh vitamin C placebo (kosong) dan 61% mendapat vitamin C, menunjukkan hasil yang klrang berarti. Rata-rata semua pasien bisa bertahan hidup sampai kira-kira 7 minggu. Hanya seorang yang bertahan hidup sampai 63 minggu. Dan orang ini tidak mendapat vitamin C.