Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Waktunya Refleksi Diri saat Idul Fitri

Perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah dapat dimaknai masyarakat sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri. Ini maksudnya.

3 Mei 2022 | 19.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi silaturahmi Idul Fitri di tengah pandemi virus Corona. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Idul Fitri bukan sekadar festival atau perayaan semata melainkan merupakan masa refleksi untuk memperbaiki diri ke depan dalam menjalani masa akan datang. Sebaiknya Idul Fitri dapat dimaknai masyarakat setiap tahunnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Praktisi pendidikan Itje Chodidjah mengatakan perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah dapat dimaknai masyarakat sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri. "Makna dari Idul Fitri adalah masa refleksi untuk memperbaiki kualitas diri, kualitas jiwa," kata Itje.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Setelah umat Islam berpuasa selama satu bulan menyucikan diri, melakukan hal-hal baik, beribadah, beramal, fitri itu adalah momen di mana kita semua melakukan refleksi apa yang akan saya lakukan setelah saya 'bertapa' selama satu bulan menyucikan diri," tambahnya.

Menurutnya, Idul Fitri adalah momen refleksi diri untuk memperbaiki kualitas diri, yakni dapat lebih mampu mengontrol emosi dan pemikiran-pemikiran negatif dan mengalami kemajuan yang bermakna sampai kemudian bertemu dengan Ramadan di tahun-tahun berikutnya.

Ia mengatakan setelah berpuasa dan merayakan Lebaran, kehidupan yang dijalani ke depan harus lebih baik dari sebelumnya, baik sikap, karakter, dan pemikiran harus lebih baik lagi dalam menjalani bulan-bulan berikut.

Itje menuturkan tentunya harus ada perubahan yang menunjukkan kemajuan dari hasil refleksi diri tersebut untuk menjadi pribadi yang lebih baik dibanding sebelumnya. Dari masa refleksi tersebut, setiap orang juga dapat memikirkan hal-hal baik yang akan dilakukan di 11 bulan berikut menuju bulan puasa di tahun berikutnya.

"Next-nya itu harusnya lebih baik, harusnya adalah momen di mana kita meningkatkan kualitas diri. Jadi, yang selama 11 bulan berikutnya apa yang akan kita lakukan setelah satu bulan bertapa," tuturnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus