Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kanker usus besar merupakan penyakit kanker nomor tiga yang paling sering ditemui. Penderita kanker ini rata-rata tidak menyadari gejalanya, bahkan banyak yang mengira jika hal tersebut adalah penyakit wasir (buang air besar berdarah) biasa. Dokter Spesialis bedah dari Bethsaida Hospital Eko Priatno mengungkapkan bahwa ciri-ciri kanker usus besar adalah buang air besar (bab) berdarah yang sering dianggap sebagai wasir, perubahan pola BAB (diare atau bab dengan feses kecil-kecil), BAB tidak puas, serta nyeri pada anus.
Baca: Pakai Nanopartikel, Tes Darah Dapat Deteksi Kanker dalam 10 Menit
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Eko, rata-rata penderita kanker usus besar baru datang pada dokter ketika stadium kanker sudah lanjut. Hal tersebut ditandai dengan perut buncit, kembung, tidak bisa BAB/kentut, muntah, berat badan menurun serta nyeri perut. "Kanker usus besar ini berawal dari polip atau kutil. Kalau tidak ditangani bisa berubah sifat dari jinak jadi ganas. Seringnya memang dianggap wasir padahal belum tentu," kata Eko dalam media gathering Bethsaida Hospital, Tangerang, Kamis 6 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Eko mengatakan bahwa tingkat kepedulian masyarakat terhadap kesehatan masih rendah. Penyakit yang seharusnya bisa diobati sejak awal, malah dianggap sebagai sesuatu yang wajar. "Kalau di masyarakat, semua sakit perut dibilang maag. Kalau sakit perut bisa jadi tanda kanker usus besar terutama yang menyumbat usus. Kalau stadium awal memang tidak ada keluhannya," kata Eko.
Ia kemudian memberitahu cara paling simpel untuk mendeteksi kanker usus besar. Namun, langkah ini hanya berlaku jika tumor atau kanker berada di dekat anus. "Gejala kanker dan wasir memang mirip. Dia datang berobat ke mana pasti dibilang wasir. Untuk membedakannya adalah dengan cara colok dubur. Kalau kanker, pasti akan terasa keras dan ada tonjolannya. Kalau wasir, dia akan lembek. Tapi itu hanya bisa untuk kanker yang bagian bawah aja, 8 sentimeter dari anus. Ini pemeriksaan yang sangat penting dan simpel," kata Eko.
"Tidak perlu khawatir, kanker usus besar asal datang pada stadium awal," lanjutnya.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam menambahkan jenis kanker usus jika ditemukan pada stadium awal maka kemungkinan kanker untuk disembuhkan besar. "Kalau ketemunya stadium 1, stadium 1 itu tumor (bentuknya) belum terlalu besar, tidak menyebar di kelenjar getah bening, angka harapan hidup 5 tahunnya angkanya 92 persen," kata Ari usai mengisi acara seminar "Kanker Usus Besar Bisa Dicegah dan Diatasi dan Peluncuran Aplikasi Berbasis Android 'Apa Kata Dokter'" di Ruang Senat FKUI, Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis 6 Desember 2018.
Baca: Pasien Kanker Perlu Makan Telur Sampai 6-7 Butir Per Hari
Ari menjelaskan ada enam gejala kanker usus besar sudah tumbuh yang perlu Anda ketahui; Pertama, saat buang air besar keluar darah atau berdarah. Kedua, pola buang air besar yang berubah-ubah, bisa terjadi diare atau sembelit secara bergantian. Ketiga, sakit perut yang berulang kali menyerang. Keempat, berat badan turun. Kelima, wajah menjadi pucat tanpa sebab. Keenam, adanya benjolan di bagian perut. "Kalau ketemu menemukan gejala ini, merupakan hal yang harus segera ditangani dan pergi ke dokter," kata Ari.
ANTARA | BISNIS