Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Waspada Konsumsi Obat Kuat, Efeknya Bisa Mengancam Mata

Pasien berusia 31 tahun saat tiba di UGD di sebuah klinik di Amerika mengeluhkan bahwa kedua matanya terlihat sangat merah. Karena obat kuat?

3 Oktober 2018 | 12.36 WIB

ilustrasi mata pria (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi mata pria (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Konsumsi obat anti-impoten dalam dosis tinggi menjadi penyebab seseorang menjadi buta warna, menurut penelitian.

Baca juga: Jangan Beri Obat Kuat pada Penderita Tekanan Darah Rendah

Pasien berusia 31 tahun saat tiba di unit gawat darurat di sebuah klinik di Amerika mengeluhkan bahwa kedua matanya terlihat sangat merah. Hal tersebut terjadi setelah ia mengkonsumsi Viagra (sildenafil citrate), dalam bentuk cair yang dibelinya di internet. Diakuinya ia mengkonsumsi obat tersebut melebihi dosis yang seharusnya, yakni 50mg. Begitu meneguknya, tiba-tiba matanya memerah.

Pria tersebut didiagnosis mengalami "toksisitas retina persisten" berkaitan dengan obat anti-impoten yang merusak lapisan luar membran mata dan penglihatannya belum kunjung membaik setelah satu tahun kemudian, meski mendapatkan perawatan.

"Penelitian ini menunjukkan bahwa betapa bahayanya menegak obat dalam dosis tinggi dari pengobatan yang disarankan. Orang yang hidupnya bergantung pada penglihatan harus menyadari mengenai dampak jangka panjang dari memuaskan diri dengan obat ini,” terang peneliti utama Dr. Richard Rosen, direktur pelayanan retina di New York Eye and Ear Infirmary of Mount Sinai, seperti dilansir plymouthherald, Selasa 2 Oktober 2018.
Viagra. AP/Toby Talbot
Kini, untuk pertama kalinya para peneliti menunjukkan adanya buta warna akibat rusaknya retina yang ditengarai oleh konsumsi Viagra secara berlebihan.

Penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Retinal Cases, menggunakan scan state-of-the-art yang disebut optik adaptif (AO), teknologi yang memungkinkan dokter untuk memeriksa struktur mikroskopis mata pasien saat itu juga, dan tomografi koherensi optimal (OCT), sistem pencitraan lintas penampang lapisan retina secara detil, untuk memeriksa retina-nya. Riset tersebut mengidentifikasikan kerusakan struktural pada tingkat sel, sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

“Buta warna adalah efek samping dari obat ini. Temuan kami ini membantu dokter untuk menyadari potensi perubahan sel pada pasien akibat penggunaan obat sevara berlebihan, sehingga lebih baik mendidik pasien mengenai risiko bila mengkonsumsi obat anti-impoten ini dalam dosis berlebih,” pungkas Dr. Rosen.

Baca juga: Kandungan Makanan Ini Ampuh Mencegah Impotensi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus