Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Waspadai Kanker Serviks, Berikut Cara Mencegahnya

WHO menyatakan kanker serviks menempati urutan keempat sebagai kanker dengan penderita terbanyak di dunia.

24 April 2022 | 07.28 WIB

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Perbesar
Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan terbaru Kementerian Kesehatan soal vaksin HPV disambut baik oleh masyarakat Indonesia. Vaksin HPV adalah vaksin untuk menghindarkan seseorang dari virus human papillomavirus (HPV). Virus tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti infeksi kulit serta kanker.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Salah satu kanker yang ditimbulkan akibat terinfeksi HPV adalah kanker serviks atau kanker leher rahim. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kanker serviks menempati urutan keempat sebagai kanker dengan penderita terbanyak di dunia. Pada 2020, terdapat kasus baru sebanyak 604.000 di seluruh dunia dan 342.000 di antaranya meregang nyawa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Virus HPV ditularkan melalui hubungan seksual. Selain itu, kanker serviks juga dapat muncul akibat pola hidup yang tidak sehat. Perempuan yang jarang mengonsumsi buah dan sayur berisiko terinfeksi. Perempuan yang merokok juga sangat rentan terinfeksi sebab zat dari tembakau diyakini dapat merusak DNA dalam sel dan menyebabkan kanker serviks. Kemudian perempuan yang telah terinfeksi HIV juga semakin rentan untuk terkena kanker serviks.

Dilansir dari laman resmi WHO, berikut ini cara mencegah kanker serviks:

Pencegahan primer untuk perempuan usia 9-14 tahun serta laki-laki

  • Vaksinasi HPV untuk perempuan berusia 9-14 tahun
  • Pendidikan seks disesuaikan dengan usia dan budaya
  • Pendidikan kesehatan dan peringatan terhadap penggunaan tembakau
  • Sunat pria

Pencegahan sekunder untuk perempuan mulai usia 30 tahun atau perempuan 25 tahun yang terkena HIV

  • Skrining apakah sudah tertular HPV atau belum
  • Diikuti dengan pengobatan segera atau secepat mungkin setelah tes positif molekuler HPV
  • Pencegahan tersier

Pencegahan tersier dapat dikatakan sebagai pengobatan intensif

  • Operasi
  • Radioterapi
  • Kemoterapi
  • Palliative care

American Society of Clinical Oncology (ASCO) merekomendasikan agar semua perempuan rutin melakukan tes HPV. Paling tidak dilakukan lima tahun sekali untuk benar-benar memastikan agar perempuan tidak terkena kanker serviks.

VIOLA NADA HAFILDA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus