Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda merasa waswas dan panik mendadak ketika hendak naik pesawat? Apabila Anda pernah mengalaminya, bisa jadi Anda memiliki gejala aerofobia, yaitu takut naik pesawat. Kondisi ini juga dapat disebut dengan istilah aviofobia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam berbagai kesempatan pelawak Wendy Cagur mengaku dirinya takut naik pesawat. Bahkan jika terpaksa harus bepergian dengan pesawat ia sebelumnya minum obat anti mabuk perjalanan, supaya langsung tidur saat naik pesawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut situs Cleveland Clinic, aerofobia ataupun aviofobia merupakan salah satu jenis fobia yang cukup umum di Amerika Serikat dan diperkirakan setidaknya memengaruhi sekitar 25 juta orang di sana.
Dalam kasus tertentu, orang yang takut naik pesawat diidentifikasi memiliki ketakutan terhadap penerbangan dari segala aspek, seperti saat lepas landas, momen mendarat, dan perasaan terkunci di dalam pesawat. Alhasil, ketakutan ini bisa berujung pada kecemasan dan kepanikan akut.
Sebab-Sebab Kemunculan Aerofobia dan Aviofobia
Umumnya ketakutan naik pesawat tidak memiliki penyebab spesifik. Sebab, sangat jarang aerofobia berasal dari satu pengalaman spesifik yang traumatis.
Cleveland Clinic menyampaikan bahwa penyebab umum dari takut naik pesawat adalah asupan perihal kecelakaan pesawat terbang yang berlebih, ketakutan terhadap momentum saat lepas landas dan mendarat, takut dengan getaran pesawat saat turbulensi, hingga dipicu oleh jenis fobia lain.
Beberapa fobia lain yang diduga juga dapat memicu rasa takut naik pesawat adalah acrophobia, takut dengan ketinggian; claustrophobia, takut dengan ruang terbatas dan keramaian; ataupun agoraphobia, ketakutan untuk meninggalkan rumah atau tempat yang telah dianggap nyaman.
Bagaimana Gejala Aerofobia?
Walaupun perasaan takut naik pesawat cukup umum dialami, Anda tetap perlu mengetahui sejumlah gejala aerofobia atau aviofobia guna menghindari pengalaman-pengalaman psikologis yang tidak diinginkan.
Beberapa gejala takut naik pesawat yang diamati oleh Cleveland Clinic adalah muncul rasa pusing dan sakit kepala ringan, dehidrasi dan keringat berlebihan, sesak nafas, tubuh gemetar, gangguan pencernaan, hingga mual-mual.
Bagaimana Menangani Rasa Takut Naik Pesawat?
Apabila Anda mengalami salah satu dari sejumlah gejala tersebut, Cleveland Clinic menyerahkan sejumlah pencegahan dan penanganan sebagai berikut.
- Hindari Makanan dan Minuman Pemicu Kecemasan
Bagi Anda yang takut naik pesawat, minuman yang berpotensi meningkatkan detak jantung tinggi, seperti kopi, teh, dan soda, sebaiknya dihindari. Sebab, jenis minuman ini hanya akan memperparah kecemasan dan kepanikan Anda.
- Minta Bantuan pada Orang Terdekat Anda
Apabila Anda mulai merasa tidak nyaman saat naik atau di dalam pesawat, jangan ragu untuk meminta bantuan orang terdekat guna menenangkan atau melindungi Anda.
Dalam hal ini, orang terdekat dapat diartikan secara spasial, seperti orang di samping Anda dan dapat pula diartikan dekat secara hubungan, seperti ayah, ibu, kekasih, atau saudara Anda.
- Coba Gunakan Layanan Psikoterapi
Pada titik tertentu, apabila takut naik pesawat mulai mengganggu kehidupan, Anda dapat mencoba untuk menggunakan jasa profesional.
Salah satu metode untuk menghilangkan rasa takut naik pesawat yang umum digunakan adalah Terapi Perilaku Kognitif. Pada dasarnya, terapi ini berfokus untuk membantu Anda dalam mengubah pola pikir terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan penerbangan.
ACHMAD HANIF IMADUDDIN
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.