Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar gastro-hepatologi anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Prof. Dr. dr. Pramita Gayatri, Sp.A(K), mengatakan ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua di rumah jika mendapati anak menelan benda asing. Jika anak menelan cairan dan berusaha batuk, miringkan ke arah kanan. Jangan baringkan anak agar cairan asing tersebut tidak masuk ke saluran pernapasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika memungkinkan, beri anak minum air putih untuk meluruhkan zat korosif yang kemungkinan tertelan. Namun bila anak terlihat terus tersedak, segera bawa anak ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika anak menelan benda bulat kecil, orang tua tidak perlu panik berlebihan. Benda yang kecil akan mudah masuk ke kerongkongan hingga ke lambung dan berakhir keluar lewat feses anak. Namun jika benda tersebut tajam akan menyangkut di kerongkongan, menyebabkan anak menjadi tidak nafsu makan karena ada rasa mengganjal dan menimbulkan bau tidak sedap dari mulut.
"Kalau benda tajam dan tertelan menancap di kerongkongan lama-lama kalau enggak ketahuan akan menimbulkan bau karena bernanah. Nafsu makan berkurang, mual, air liur banyak keluar, bau tidak sedap keluar. Kalau benda cair seperti air aki, pembersih motor, reaksi pertama dibatukkan karena ada rasa asam. Cairan bisa lewat kerongkongan ke lambung, baru ada gejala sakit perut,” ucap lulusan Universitas Indonesia (UI) itu.
Tips untuk orang tua
Ia memberikan beberapa tips untuk orang tua agar anak tidak menelan benda asing yang ada di sekitar rumah. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah menjauhkan benda berbentuk cairan atau bubuk dari jangkauan anak. Selain itu, jangan tempatkan benda-benda asing di tempat yang menarik perhatian anak, seperti botol warna-warni.
Kedua, beli mainan sesuai tumbuh kembang dan usia anak. Untuk balita, beri mainan yang lebih besar dari mulutnya dan pastikan tidak tajam, tidak mengandung pewarna yang mudah luntur, karena di usia 1-5 tahun anak akan sering memasukkan sesuatu ke dalam mulut sebagai bagian dari perkembangannya. Untuk anak yang lebih besar, ia menyarankan tidak membeli mainan yang bisa dibongkar pasang.
"Untuk remaja yang berhijab jangan menaruh pentul di mulut, taruh di tempat yang bisa disimpan. Simpan benda-benda yang mudah masuk mulut dengan hati-hati, kalau perlu jauh dari jangkauan,” jelasnya.
Hal penting lain adalah orang tua jangan panik dan tenangkan diri jika mendapati anak menelan benda asing. Jika tidak tahu cara penanganan secara mandiri, cari bantuan orang lain dan segera ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Pilihan Editor: 5 Cara yang Efektif Melatih Anak agar Cepat Berjalan