Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seleb

10 Tahun Tak Ada Jojon Lagi, Mengenang Sosok Charlie Chaplin dengan Jargon Oke Bos

Sudah 10 tahun sosok Jojon meninggal dunia. Dirinya adalah pelawak legendaris yang menjadi panutan banyak orang.

7 Maret 2024 | 11.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pelawak legendaris, Jojon, meninggal dunia pada 6 Maret 2014 di rumah sakit Jakarta Timur. Jojon, pria kelahiran Karawang, 5 Juni 1947, meninggal pada usia 66 tahun akibat serangan jantung. Dok.TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sepuluh tahun lalu tepat pada 6 Maret 2014, pelawak legendaris Indonesia Djuhri Masdjan atau populer dikenal sebagai Jojon meninggal akibat serangan jantung. Jojon meninggal di usia 66 tahun di RS Ramsey Premier Jatinegara setelah sebelumnya dirawat selama kurang lebih 4 hari di sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jojon  lahir pada 5 Juni 1947 di Kota Karawang, Jawa Barat. Dirinya lahir dari keluarga berlatar belakang Sunda dan memulai karirnya sebagai pelawak dengan bergabung bersama grup lawak Jayakarta Grup. Dalam grup itu, Jojon dipertemukan dengan beberapa tokoh lawak seperti Hasanuddin atau Uu, Suprapto atau Esther, dan Cahyono yang mencapai kesuksesannya pada era 1970 sampai 1980-an.Karirnya semakin stabil sejak saat itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemudian memasuki tahun 1990-an, Jayakarta Grup kehilangan beberapa anggotanya yang memutuskan untuk melepaskan diri dan mengejar karir solo mereka. Ada Uu, Esther, dan juga Jojon yang menjadi pelawak tunggal di belantika layar kaca saat itu. 

Sebagai pelawak Jojon dikenal dengan gayanya yang unik. Saat tampil di layar kaca dirinya seringkali berpenampilan dengan kumis kotak ala Charlie Chaplin dan celana bretel menggantung. Perannya seringkali menjadi orang “bodoh” atau celingak-celinguk seperti gaya khas Chaplin pada masanya. Hal itulah yang membuatnya dikenal oleh masyarakat dan sosoknya memiliki ciri khas tersendiri. 

Selain sebagai pelawak di acara komedi, Jojon juga pernah menjajaki dunia akting di beberapa film Indonesia. Genre pun tak hanya komedi atau drama, tetapi bermacam-macam seperti, Tiga Dara Mencari Cinta (1980), Oke Boss (1981), Apa Ini Apa Itu (1981), Barang Antik (1983), Vina Bilang Cinta (2005), Setannya Kok Beneran? (2008), Doa Yang Mengancam (2008), Mau Dong Ah (2009), dan Badai di Ujung Negeri (2011). Selain film, Jojon juga pernah membintangi beberapa judul sinetron dan muncul di acara-acara komedi TV seperti, Kerajaan Sahur, Santai Bareng Yuk, Orang Kaya Baru, Emak Ijah Pengen ke Mekah, dan Opera Van Java.

Karirnya yang cemerlang di industri hiburan khususnya dunia komedi Jojon adalah sosok pelawak yang mudah dipasangkan dengan siapa saja. Pada tahun 2000-an saat banyak komedian pendatang baru yang hadir, Jojon tidak merasa tersaingi malahan dirinya dikenal sebagai sosok yang mudah menjalin chemistry dengan para artis baru. 

Setelah kepergiannya pun banyak yang mengatakan Jojon sebagai ‘Bapak Pelawak Indonesia’. Salah satu komedian Srimulat, Tarzan mengungkapkan bahwa Jojon tidak akan tergantikan di dunia komedi di Indonesia.

“Orang menertawakan karena dia lucu, tapi dia tidak pernah tertawa. Ini yang membuat almarhum beda dengan yang lainnya," kata Tarzan.

Di mata Tarzan, Jojon adalah sosok yang sangat mendalami peran komedinya dan sangat profesional. "Orang menertawakan karena dia lucu, tapi dia tidak pernah tertawa. Ini yang membuat almarhum beda dengan yang lainnya," kata dia.

Sejumlah artis turut membicarakan terkait pelawak Jojon. Menurut Tukul Arwana Jojon adalah sosok pelawak yang banyak belajar dari sekitar. “Dia artis yang berkarakter, punya ciri yang khas dan saya banyak belajar dari beliau," ujar Tukul, saat itu.

Bagi Tukul, gaya melawak Jojon saat di panggung tak akan tergantikan oleh siapapun. “Saya juga ambil lawakan dari Pak Haji ini. Tidak semua orang bisa melakukan gerakan Pak Haji. Mimik mukanya, dia serius dan jarang bercanda saat di panggung," katanya.

Karena jasanya bagi dunia lawakan di Indonesia, Jojon mendapat penghargaan khusus karena jasanya. Yang kemudian komedian ini mendapat penghargaan sebagai Komedian Legenda di acara Anugerah Komedi Indonesia 2023 pada 29 September 2023.

SAVINA RIZKY HAMIDA | ANANDA BINTANG l RACHEL FARAHDIBA REGAR| | M SIDIK PERMANA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus